Ritel Tunda Beli Beras Premium, Harga Dari Produsen Naik, HET Tetap

Harga beras Premium kembali naik dipasaran. -Foto: cnbc-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Beberapa hari ini masyarakat kesulitan mendapatkan beras premium terutama di sejumlah ritel modern. Hal ini diungkapkan Rangga, warga Sako.

Ia mengaku kesulitan mendapatkan beras premium di toko ritel modern. "Iya sekarang agak susah mendapatkan beras premium," katanya, kemarin. 

BACA JUGA:HET Beras Premium Tak Diubah, Bapanas Sebut Masalah di Biaya Produksi

BACA JUGA:HARGA NAIK: Harga beras di Pasar Kayuagung kembali diperkirakan naik setelah pemilu.

Kalau pun ada, kata dia, harga beras premium yang sebelumnya Rp12 ribu per kg sekarang menjadi Rp14-Rp 16 ribu per kg. "Harga sekarang mahal dan susah didapat," ungkapnya. 

Senada diungkapkan Shenny, warga 7 Ulu mengaku harga beras preimum mengalami kenaikan cukup tinggi.

Biasanya ia membeli beras merek Tokopi atau Raja seharga RpRp 65  ribu per 5 kg, namun kemarin ia beli beras tersebut di harga Rp73 ribu per 5 kg atau Rp14.600 per kg. 

Plh Kepala Dinas Perdagangan Provisi Sumsel, Henny Yulianti mengatakan kelangkaan beras premium tersebut terjadi karena para ritel tidak membeli beras ke produsen beras.

Hal tersebut lantaran harga eceran tertinggi (HET) beras tidak mengalami kenaikan. "Dari produsen harganya naik, maka ritel lebih baik tidak membeli barang apalagi mereka harus jual beras premium sesuai HET.

Ya dari pada mereka rugi lebih baik tidak menjual sementara waktu," katanya.

Dikatakan, para ritel menahan pembelian beras hingga harga dari produsen beras stabil atau ada arahan lebih lanjut dari Pemerintah.

"Selain HET yang tinggi juga karena kondisi stok yang terdampak musim hujan dan banjir. Kita tahu banyak sawah yang banjir dan gagal panen sehingga sekarang belum ada panen raya," papar dia.

Kepala Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi Provinsi Sumsel saja, melainkan seluruh wilayah di Indonesia.

"Iya naik karena ada peningkatan permintaan dan ini sudah terjadi dua hingga tiga hari belakang," bebernya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan