PALEMBANG – Tahun ini Bapenda Kota Palembang menargetkan bisa meraup penerimaan daerah dari sektor pajak sebesar Rp1,239 triliun. Dari jumlah itu, khusus pajak restoran ditarget Rp195 miliar dan pajak hiburan Rp37,5 miliar. Selama ini realisasi kedua pajak ini cukup signifikan, sehingga Bapenda pun akan mengoptimalkan perolehannya tahun ini.

Salah satu upayanya rutin menggelar sampling setiap bulan. “Kita lakukan secara terus menerus ke beberapa wajib pajak, seperti restoran maupun tempat hiburan,” ujar Kepala Bapenda Kota Palembang, Herly Kurniawan, kemarin. Dia mengungkapkan, ada sebanyak 23 restoran yang sudah disampling pada bulan Januari 2023 dengan persentase meningkat.

“Dari 23 restoran yang kita sampling tersebut, hampir semuanya meningkat pendapatannya, tapi ada juga yang tetap,”ungkapnya. Namun dari semua restoran itu tidak ada yang mengalami penurunan. Menurutnya, kegiatan sampling ini sebagai tolok ukur seberapa patuh wajib pajak (WP). Karena ketika laporan tidak sesuai maka akan ada ketimpangan dengan hasil sampling.

“Kita menguji seberapa patuh WP dalam rangka melaksanakan pemungutan pajak. Kalau mereka tidak jujur antara yang dilaporkan dengan hasil sampling akan ada perbedaan cukup jauh,” jelasnya. Lanjut Herly, pihaknya bekerja sama dengan aparat penegak hukum (APH) guna untuk menertibkan WP yang tidak patuh.

Diketahui, realisasi penerimaan pajak hingga 30 Januari 2023 sendiri telah mencapai Rp68,47 miliar atau sekitar 5,52 persen dari target pajak. “Capaian tertinggi adalah pajak restoran sebesar Rp19.154.269.527 atau 9,82 persen dari target 2023 sebesar Rp195 miliar,” bebernya. Selanjutnya, realisasi tertinggi kedua pajak hiburan dengan capaian Rp3.499.660.111 atau 9,33 persen.

Ia mengimbau agar semua WP di Kota Palembang membayar pajaknya tepat waktu, karena hal itu untuk pembangunan ibu kota Sumsel ini. "Tak henti-hentinya kami imbau kepada WP untuk membayar pajaknya tepat waktu. Setiap Rupiah yang dikeluarkan adalah untuk pembangunan Kota Palembang," pungkasnya. (fad/)