Ikan Belida Hampir Punah
Budidaya Tak Kunjung Berhasil
PALEMBANG – Selama ini ikan belida (belido) sudah terkenal sebagai salah satu ikan khas yang berasal dari Provinsi Sumsel. Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang telah membangun tugu ikan belida di Benteng Kuto Besak (BKB). Tapi banyak yang bertanya kembali, apakah populasi ikan belida masih ada di sungai-sungai di Provinsi Sumsel. Nyatanya, nelayan pun kini sulit bahkan nyaris tak pernah lagi mendapatkan ikan endemik tersebut saat menjala ikan di Sungai Musi.
Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel, Ade Ranti Fatia menjelaskan ikan belida tergolong ikan air tawar yang habitatnya di perairan umum seperti sungai, rawa, danau. Namun memang, Ade tak menampik jika populasinya terus menurun di Sumsel.
“Bahkan terakhir produksi ikan belida yang terdata di kita tahun 2021 atau sebelum pelarangan penangkapan sebanyak 304.395 kg. Itu pun tinggal jenis chitala lopis yang ukurannya kecil,” ujarnya, kemarin.
BACA JUGA : Melihat Koleksi Harta Karun Sungai Musi di Museum Negeri Sumsel, Ada Kemudi Kapal Rp600 Juta BACA JUGA : Tahukah Kamu! Coretan Dinding Tunjukkan si Kecil Mulai Bisa Berekspresi
Chitala lopis itu mungkin yang biasa disebut masyarakat ikan putak. “Selain di Sungai Musi, juga biasa ditemukan di perairan OKI, Banyuasin, dan Muba,” imbuhnya. Sementara belido atau chitala hypselonotus ukurannya besar, panjang indukannya mencapai 80 cm dengan berat 3-4 kg. “Putak dan belido satu famili (genus), tetapi beda spesies. Ikan putak spesiesnya notopterus, sementara belido chitala,” ujarnya.
Ade mengaku, penangkapan masif puluhan tahun silam buat populasi ikan belido hampir punah dan ekosistemnya terganggu hingga saat ini. “Di Sumsel sudah langka, makanya Menteri Sakti Wahyu Trenggono memberikan perlindungan penuh.
Saat Kepmen-nya keluar tahun lalu, langsung kita sosialisasikan ke seluruh kabupaten/kota supaya me-warning nelayan agar tidak lagi menangkap dan pelaku usaha tidak menggunakan belido sebagai bahan baku makanan,” ujarnya.