400 Orang Siap Serangan Balasan

*Warga Lahat Terbunuh di Mura

*Berhasil Diredam Kepala Desa

MUSI RAWAS – Warga asal Desa Babat Lama, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, terbunuh di Kabupaten Musi Rawas (Mura). Rensi Winardi (35), tewas dengan luka tusukan di dada kiri, Jumat (10/2), sekitar pukul 21.30 WIB.

       Sementara pelakunya, Sultan (30), warga Desa Raksa Budi, Kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Mura, berhasil diamankan aparat Polsek BTS Ulu. Dia bersembunyi di kebun karet, Dusun Kertoya, Desa Raksa Budi, Kecamatan BTS Ulu, Sabtu (11/2), sekitar pukul 05.00 WIB.

       Tersangka Sultan diamankan, setelah polisi melakukan pendekatan bersama warga dan keluarga tersangka. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, tersangka dititipkan penahanannya di Mapolres Mura.

       Kapolres Mura AKBP Danu Agus Purnomo SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP M Indra Parameswara SIK, mengatakan sebagai antisipasi serangan balasan dari pihak korban, pihaknya telah meminta bantuan Polsek Kikim Timur untuk meredam keluarga korban. BACA JUGA :  ESP: Biar Clear, Tangkap Nugroho-Agil BACA JUGA : Besok, Restorative Justice Kasus Perawat DN

       “Mengimbau keluarga korban tidak terpancing emosi maupun melakukan persekusi atau aksi balasan atau main hakim sendiri,” ungkap Indra. Pihaknya juga meminta perwakilan pihak keluarga korban, untuk segera membuat laporan polisi (LP) secara resmi.

Sebab sampai Sabtu siang (11/2), belum ada keluarga korban membuat laporan polisi.

"Saat ini baru laporan sementara, dari warga yang pertama kali menemukan korban dalam kondisi tergeletak," jelasnya.

       Kronologisnya? Indra menceritakan, Jumat (10/2) malam itu korban Rensi bersama teman-temannya, Waro, Viking, dan Sudar, dari desanya jalan-jalan naik sepeda motor. Sampai ke SP6 Desa Raksa Budi, Kecamatan BTS Ulu, Mura.

       Mereka keliling-keliling Desa Raksa Budi, membuat warga setempat curiga. Nawawi menyetop motor korban, menegur korban dan rekan-rekannya. "Apo gawe kamu keliling kampung ini? Apo kamu nak nodong. Baleklah ke rumah kamu," kata Nawawi, ditirukan Indra.

       Teguran Nawawi itu, membuat korban dan teman-temannya tersinggung. Direspons dengan mendorong tubuh Nawawi.  "Saat itulah tersangka Sultan yang sudah membawa pisau, langsung menusuk korban. Mengenai dada sebelah kiri, korban tersungkur," ujarnya.

       Korban yang juga terluka gores di dagunya, kemudian dibawa ke Puskesmas Cecar. Namun nyawanya tidak tertolong lagi. Diketahui, Sultan adalah adiknya Nawawi. Sehingga polisi melakukan pendekatan dan mengamankan tersangka. "Saat ini tersangka masih dilakukan pendalaman perkaranya," pungkasnya. BACA JUGA : Orang Tua Jangan Cemas, Begini Cara Menyikapi Kebiasaan Anak Memakai Tangan Kiri BACA JUGA : Tahukah Kamu! Coretan Dinding Tunjukkan si Kecil Mulai Bisa Berekspresi

       Terpisah, Sekretaris Desa Reksa Budi, Hadi, mengaku sedang berada di Kota Lubuklinggau, saat dihubungi kemarin. Dia membenarkan terjadi pembunuhan di desanya, Jumat (10/2) malam itu. "Iya betul. Nanti saya kabari lagi,” singkatnya, melalui sambungan telepon.

       Sementara itu, jenazah almarhum Rensi Winardi sudah dimakamkan di desanya, Sabtu (11/2) siang. Kapolsek Kikim Timur AKP Indra Gunawan SH, mengatakan pihaknya sudah mendatangi rumah duka. ”Alhamdulillah kondisi aman, kondusif," katanya, kemarin.

       Belakangan diketahui, almarhum Rensi Winardi merupakan keponakan Kades Babat Lama, Supriadi. Diakuinya, usai kejadian warganya tidak terima dan sempat berkumpul. ”Ada sekitar 400 warga berkumpul,” ungkapnya.

       Namun beruntungnya, warga desanya mau mendengar imbauan dari Supriadi. Diminta agar tetap sabar dan tidak gegabah, serahkan proses hukumnya kepada pihak kepolisian. "Alhamdulillah warga mau mendengar saya. Sudah saya sampaikan agar tetap tenang," ucapnya.

       Meski begitu, sambung Supriadi, mereka berharap agar pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya. “Korban ini keponakan saya, anak dari ayuk saya. Almarhum memiliki dua orang anak, yang besar saat ini sekolah SM,” pungkasnya. (lid/gti/air/)