Pulau Kemaro, Antara Mitos dan Ritus Sejarah Perkembangan Agama Buddha di Palembang
Sejarah perkembangan Pulau Kemaro di Palembang -Foto: venuemagz.com-
Pulo Kemaro menjadi daya tarik wisata sejarah karena terdapat beberapa bangunan-bangunan monumental.
Berikut beberapa fakta menarik seputar Pulau Kemaro yang berhasil dirangkum :
Daya Tarik Wisata Sejarah karena terdapat beberapa bangunan-bangunan monumental dan bernilai sejarah :
1. Pagoda Berlantai 9: Bangunan ini menjadi salah satu ikon pulau dan menawarkan pemandangan yang menakjubkan.
Bangunan Pagoda dengan arsitektur mirip dengan pagoda yang ada di Cina.
Bangunan di bagian atas merupakan tempat ibadah umat Buddha yang sering digunakan oleh warga Tionghoa.
Pada saat perayaan Imlek atau hari raya Buddha lainnya, pagoda ramai dikunjungi masyarakat. Pagoda kerap kali digunakan menginap oleh peserta festival Imlek.
Berdampingan dengan Pagoda, terdapat Kelenteng Hok Tjing Bio atau lebih populer disebut Klenteng Kwan Im. Klenteng ini dibangun pada tahun 1962.
2. Makam Putri Sriwijaya: Di samping Klenteng Hok Tjing Rio, terdapat makam Siti Fatimah, putri Palembang.
Pulau Kemaro memiliki legenda yang secara turun temurun berkembang terkait asal-usul Pulau Kemaro.
Dari cerita yang berkembang di masyarakat, terkuak asal-usul terbentuknya Pulau Kemaro ini. Legenda kisah asmara antara Siti Fatimah dan Tan Bun An.
Dari hiakayt yang berkembang Stti Fatimah merupakan seorang wanita keturunan Raja Sriwijaya yang menganut agama Islam, sedangkan Tan Bun An merupakan putra Raja Tionghoa yang menganut agama Buddha.
Walaupun, keduanya berbeda agama dan etnis, mereka tetap merajut hubungan cinta hingga ke jenjang pernikahan.
3. Kuil Buddha: Tempat ibadah bagi umat Tridharma.
Pertunjukkan Kesenian dan Ritual Keagamaan: Pulau ini juga menjadi tempat untuk berbagai acara budaya dan keagamaan.