Selidiki Kasus ‘Cinderella’ Tewas Diduga OD Narkoba, Polisi Masih Cari Sang ‘Pangeran’ di Video Viral
DICARI: Polisi mencari pasangan dari ‘Cinderella’, yang terekam dari video viral. -FOTO: IST-
*Yang Diduga OD saat OT Musik Remix
BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID – Polres Banyuasin dan Polsek Rambutan, terus menyelidiki kasus viral ’Cinderella’ yang tewas diduga overdosis (OD) narkoba dalam acara hajatan dengan hiburan musik remix. Masih mencari sang ‘Pangeran’ dari ’Cinderella’, yang juga terlihat joget geleng-geleng kepala dari viralnya video itu.
“Kami masih dalami rekan korban, yang masih dalam pencarian, " sebut Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra SIK, Kamis, 8 Februari 2024. Lokasi acara hajatan itu sudah terkonfirmasi di Desa Suka Pindah, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, beberapa hari lalu.
Dari video yang beredar di berbagai media sosial (medos) khususnya Instagram, hiburan musik remix juga terlihat menampilkan female disc jockey (FDJ). Sebagai daya tarik tersendiri, layaknya diskotek jalanan. Tak hanya mengandalkan alunan musik remix dengan suaranya yang berdentam-dentum.
Ferly melanjutkan, pemilik acara atau tuan rumah hajatan, sudah dipanggil untuk dimintai keterangannya. “ Telah dimintai keterangan mengenai kegiatan tersebut sampai sore hari dengan memainkan musik remix. Hanya sebatas informasi kegiatan, " katanya.
BACA JUGA:Dari Kebun Desa Hasilkan Aneka Kuliner
BACA JUGA:2 Pelajar SMP Pengendara Motor Tertabrak KA, 1 Tewas, Prajurit TNI Sigap Evakuasi Korban
Informasi yang beredar, identitas ‘Cinderella’ itu berinisial RA, asal Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Muba. Almarhumah sudah dimakamkan, dan pihak keluarganya menolak untuk autopsi. 'Betul (menolak), " ungkap Ferly.
Tentunya dengan kejadian ini, Ferly mengimbau kepada masyarakat agar untuk tidak memainkan musik remix dalam setiap hajatan. "Saya juga tekankan kepada Bhabinkamtibmas, untuk mengimbau langsung kepada masyarakat, "terangnya.
Tapi diakuinya, acap kali imbauan kepolisian dihiraukan masyarakat. Mereka memilih kucing-kucingan dalam pelaksanaan musik remix. Padahal, sudah sangat jelas larangan yang disampaikan untuk tidak menggelar musik remix di setiap hajatan pernikahan maupun lainnya.
"Karena musik remix itu menjadi pintu gerbang pembuka untuk narkotika, miras dan gangguan kamtibmas, " tegas Ferly.
BACA JUGA:Manfaat Kencur berikut resep resepnya untuk berbagai penyakit
BACA JUGA:Misteri Bunga Mawar Hitam: Benarkah Jadi Simbol Kematian atau Kekuatan Abadi?
Seperti diberitakan sebelumnya, video itu mulai viral berbagai akun media sosial (medos) lokal Sumsel, Rabu, 7 Februari 2024. Mengunggah seorang wanita muda diduga OD narkoba di sebuah acara hajatan dengan hiburan musik remix.