Cuaca Ekstrem, 3 Orang Tersambar Petir di Prabumulih, 1 Akhirnya Meninggal Dunia
TERSAMBAR PETIR: Ermalia menceritakan tersambar petir yang dialaminya Selasa sore (6/2). -FOTO: DIAN/SUMEKS -
“Sudah lama saya jualan di sana. Sosis, bakso bakar dan lainnya, dari pukul 14.00 WIB sampai magrib,” ujar Ermalia, warga Jl Arjuna, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara.
Sore itu sedang hujan deras. Ermalia memegangi payung peneduh dagangannya, agar tidak terbang. “Tiba-tiba waktu ada petir, menyambar tangan kiri saya. Serasa masuk ke dada kiri,” ucapnya.
Janda itu lalu seperti tidak merasakan apa-apa lagi, karena pingsan. "Begitu sadar, saya sudah dibawa ke halaman SD dan akhirnya dibawa ke RSUD," lanjutnya.
Sebelum dia tersambar petir, Ermalia melihat cucunya yang ikut jualan, Alif (12) mandi hujan di lapangan tak jauh dari tempatnya berjualan. “Alif juga ternyata tersambar petir, masih ada bekas gosong di punggungnya,” jelasnya.
Beruntung keduanya masih selamat. Meski tangan kirinya Ermalia sedikit menghitam. “Sekarang hitamnya sudah hilang berkat pengobatan dokter. Kalau semalam tidak bisa digerakkan sama sekali, Alhamdulillah sekarang sudah bisa,” ucapnya.
Cucunya, Alif juga sudah bersekolah karena ada ujian. Soal Manda yang ikut tersambar petir dekat SD dan meninggal dunia, Ermalia mengaku tidak tahu persis. Baru tahu dari cerita-cerita warga setelahnya. “Tetangga jauh,” singkatnya. (chy/air)