SUMATERAEKSPRES.ID - REKTOR Universitas Sriwijaya Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi, menyampaikan civitas akademika Unsri sangat berduka atas peristiwa yang dialami kedua mahasiswanya. Terutama terhadap mahasiswi yang meninggal dunia.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Kampus sudah berkoordinasi dan komunikasi dengan keluarga korban, rumah sakit, dan kepolisian,” kata Taufiq Marwa, tadi malam. 

“Tadi pagi Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik sudah diutus berangkat ke Lahat. Untuk secara langsung memberi dukungan moril dan berbelasungkawa kepada keluarga korban," pungkasnya.

Terpisah, Hansen Febriansyah, BEM dan eks-Presiden Mahasiswa UNSRI tahun 2022, mengucapkan turut berduka cita atas kejadian yang menimpa kedua mahasiswa teknik tersebut. Karena itu dia meminta mahasiswa lainnya, untuk tetap memperhatikan keselamatan dalam rutinitas.

BACA JUGA:Cerdas dan Penuh Prestasi, Mahasiswa Unsri yang Jadi Korban Begal

BACA JUGA:Jiwa Petarung dan Sosok Ceria, Mahasiswi Unsri yang Dibunuh Begal

“Baik yang berhubungan dengan kuliah ataupun di luar kampus,” pesannya.  Dia juga meminta agar tidak beraktivitas pada malam hari di luar rumah, bila tidak terlalu mendesak.

“Mengapa demikian, menurut saya sebagai seorang mahasiswa, baiknya waktu malam hari digunakan untuk mengerjakan tugas atau beristirahat,” ucapnya.

Dia juga berpesan, buat teman-teman mahasiswa tetap hati-hati dalam berkendara bermotor. Apalagi di malam hari. Kemudian hindari jalanan yang sepi. "Karena jalanan sepi itu adalah sarangnya penjahat, apapun bentuk kejahatannya," duganya.

Dengan berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini, selalu mawas diri dan tidak jumawa.  "Insya Allah kita akan selamat, dari segala macam keburukan," imbuhnya.

BACA JUGA:Pelaku Begal Auto Cemas, Mahasiswi Unsri yang Tewas Ditikam Ternyata Anak Tentara dan Keponakan Perwira Polisi

BACA JUGA:Tim Punisher Jatanras Turun ke Ogan Ilir Buru Pelaku Begal yang Tewaskan Mahasiswa Unsri

Selaku mahasiswa, dalam kesempatan ini dia juga memberikan usul kepada pihak kampus atau stakeholder yang ada di kampus. Sebaiknya rektorat sampai ke tataran prodi memberikan penekanan yang baik kepada mahasiswanya tentang hubungan dan batasan antar lawan jenis. “Meskipun ini adalah hak pribadi,” katanya.

Tapi menurutnya, sah-sah saja sebagai tenaga pendidik untuk mengingatkan dan menasihati. Kemudian kampus diharapkan membuat kebijakan atau mengadakan kegiatan yang mencerdaskan mahasiswa.