Tiga Tahun  Baru Bisa Mengontrol Diri

   

*Kebiasaan Anak Ngompol

Mengompol merupakan hal yang umum terjadi pada anak-anak. Jadi, kalau anak mengalaminya, orang tua tidak perlu terlalu khawatir.  Untuk mengatasinya ada beberapa cara sederhana tetapi efektip yang bisa dilakukan orang tua agar anak bisa menghilangkan kebiasaanya.

Nining bingung.  Dafa sang anaknya yang berusia 5 tahun masih sering ngompol.  Karenanya setiap hari dirinya harus sibuk membersihkan dan menjemur tempat tidurnya.  “ Entah apa penyebabnya、” ujarnya.

Dikatakan,  dirinya sudah berusaha agar sang anak tidak ngompol.  Misalnya beberapa jam sebelum tidur tak boleh minum.  "Tapi ini tak pengaruh si anak masih ngompol walau tak sebanyak biasanya, " ujarnya.

Sementara itu, dalam dunia medis, mengompol saat tidur di malam hari dikenal dengan istilah nokturnal enuresis.  Pada dasarnya, ini adalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak. "Meski begitu, akan lebih baik bila kebiasaan ini segera dihentikan, supaya tidak terbawa sampai anak dewasa nanti,"ujar  Kepala Divisi tumbuh kembang dan pediatri sosial, KSM Kesehatan Anak RSMH dr. Rismarini. Sp.A (K)

Dijelaskan, pada umumnya sebelum usia 3 tahun anak masih belum bisa mengontrol buang airnya sehingga masih sering ngompol. Setelah usia 3 tahun anak mulai bisa mengontrol buang air, terutama pada siang hari, tetapi sekitar 40 persen masih ngompol pada malam hari.  "Bahkan pada usia 5 dan 6 tahun masih ada 15 persen anak yang masih ngompol," jelasnya. Baca juga : Bahaya, Ciki Ngebul Ternyata Bisa Sebabkan Lukar Bakar di Mulut, Ini Penyebabnya

Dikatakan, beberapa hal bisa menjadi penyebab anak ngompol.

Pertama,  Kondisi kandung kencing yang tidak cukup elastis untuk bisa meregang mengikuti bertambahnya volume urin, atau kandung kencing yang terlalu aktif membuat urin terdorong keluar meskipun kandung kencing belum penuh. Kedua, Faktor tumbuh kembang, yaitu anak belum mampu untuk menyadari bahwa kandung kencing sudah penuh.

Ketiga, faktor keturunan. Bila orang tua ada riwayat ngompol maka anaknya juga besar kemungkinan mengalami hal yang sama. Keempat, adanya stress atau cemas juga bisa menyebabkan anak yang biasanya tidak ngompol menjadi ngompol, misalnya pada saat ada kehadiran anggota keluarga baru, mau ujian sekolah, atau anak korban bullying.

Kelima, karena konstipasi, yaitu adanya feses yang banyak dan tertahan lama, akan menahan peregangan kandung kencing sewaktu volume urin bertambah.  Keenam,  Faktor hormonal yakni, tubuh memproduksi hormon antidiuretik untuk mengontrol produksi urin pada malam hari.

"Bila hormon ini kurang, maka produksi urin akan berlangsung seperti pada siang hari. Bisa juga karena ginjal yang tidak memberikan respon terhadap hormon antidiuretik sehingga terjadi peningkatan produksi urin," jelasnya

Menurut dr. Rismarini. Sp.A (K), bantuan yang bisa diberikan untuk anak yang masih ngompol antara lain, tidak minum minimal satu jam sebelum tidur, ajarkan anak buang air kecil sebelum tidur, hindari minuman yang bersifat diuretik seperti, kopi, teh, alkohol, minuman bersoda dan coklat.

"Anak juga bisa dibantu menggunakan alarm agar dapat mengontrol buang air kecilnya,"terangnya.

Dikatakan,  ada juga makanan berikut dapat mengurangi ngompol. Diantaranya  sereal gandum, kismis, kenari, kayu manis, madu dan kemangi.

Mengompol bukanlah kesalahan anak, tetapi anak tidak mampu  untuk mengontrol buang air kecil,  karena itu jangan marahi anak, jangan membahas masalah ini dengan orang lain yang akan membuat anak malu dan rendah diri. "Berilah anak semangat untuk mengatasi masalahnya dan beri pujian pada saat anak tidak ngompol,"tukasnya. (nni)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan