Ulang Sejarah

Flamengo 2-3 Al Hilal

TANGER-Sepak bola Arab Saudi kembali menorehkan sejarah. Sebelumnya, pada Piala Dunia 2022, Timnas Arab Saudi sukses memberikan kejutan dengan mengalahkan Argentina 2-1 pada babak penyisihan Grup C.

Kali ini sejarah kembali dicatatkan di kejuaraan Piala Dunia Antarklub. Klub asal Arab Saudi, Al Hilal, sukses melaju ke partai final.

Al-Za'eem lolos ke partai puncak setelah mengalahkan tim unggulan Flamengo pada partai semifinal. Bemain di Stade de Tanger, Al Hilal menang tipis 3-2.

Pada laga tersebut, Al Hilal langsung menurunkan pemain terbaiknya. Termasuk memainkan beberapa alumni penakluk Argentina di Qatar. Macam, Saud Abdulhamid dan Ali Al-Boleahi dan Salem Aldawsari.

Sejak menit pertama, The Leader langsung tampil menekan. Hasilnya, pertandingan baru berjalan empat menit, Al Hilal sukses mencatatkan skor. Lewat tendangan penalti yang dieksekusi Salem Aldawsari usai Matheuzinho menjegal Luciano Vietto.

Setelah Pedro menyamakan kedudukan di menit ke-20, Salem Aldawsari kembali mencetak gol keduanya. Pemain yang juga mencetak gol kemenangan Saudi menghadapi Argentina di fase grup Piala Dunia 2022 itu kembali mencetak gol melalui titik putih pada menit ke-45+9.

Vietto menambah keunggulan Al Hilal di menit ke-70. Pedro mencetak gol hiburan kedua Flamengo di menit ke-90+1 dan pertandingan ini berakhir dengan skor 3-2 kemenangan untuk Al Hilal.

Atas kemenangan tersebut, Al Hilal menjadi klub Liga Pro Saudi pertama yang tembus ke final Piala Dunia Antarklub. Selain itu, mereka juga tim Asia pertama yang tembus final turnamen yang mempertemukan jawara-jawara enam konfederasi ini setelah Kishima Antlers. Klub Jepang itu sukses melenggang ke final pada edisi 2016.

Tak hanya itu saja, hasil tersebut sekaligus merusak skenario final impian Piala Dunia Antarklub antara Flamengo dengan Real Madrid.

"Flamengo terkejut dengan kualitas kami. Dan betapa siapnya kami, secara mental dan strategi," kata Pelatih Al Hilal, Ramon Diaz dalam konferensi pers dikutip dari Reuters.

Pelatih asal Argentina itu menyebut perubahan formasi menjadi kunci kemenangan. Luciano Vietto yang dimainkan sebagai gelandang serang mampu mengeksploitasi kelemahan gelandang bertahan Flamengo yang berstatus juara Copa Libertadores.

“Flamengo tidak menyangka bahwa kami akan mengubah skema dari 4-3-3 menjadi 4-4-1-1, dengan Luciano Vietto sebagai gelandang serang. Dan dia brilian, menghasilkan penalti dan mencetak gol hebat untuk kami," imbuhnya.

Kubu Flamengo sendiri tak bisa menyembunyikan kekecewaanya. Terlebih, kekalahan memalukan itu membuat mereka gagal mengulang prestasi edisi 2019 saat melaju ke final untuk menantang Liverpool.

Pelatih Flamengo Vitor Pereira bahkan menumpahkan kekesalannya pada wasit. Menurut manajer asal Portugal itu menuding wasit István Kovács memihak kepada Al Hilal.

Protes utama Pereira adalah kartu merah pada Gerson di akhir babak pertama yang sekaligus berbuah penalti. Menurutnya, kartu merah dan penalti itu tidak pantas diberikan.

"Kami siap untuk melawan Al Hilal tetapi tidak siap untuk wasit yang tidak memenuhi standar kompetisi," ketus Pereira pada konferensi pers.

Ia mengatakan, wasit asal Rumania itu menerapkan standar ganda dalam pemberian kartu. Flamengo di laga ini mendapat empat kartu kuning di babak pertama dan tiga di paruh kedua. Sementara Al Hilal hanya menerima tiga kartu kuning.

Pereira juga menuding sang pegadil membiarkan pemain Al Hilal membuang-buang waktu. "Jika bukan karena kepribadian para pemain, saya yakin kami akan mengakhiri pertandingan dengan lebih banyak kartu merah," keluh Pereira.

Al Hilal, selanjutnya akan menghadapi pemenang semifinal lainnya yang mempertemukan Real Madrid dan klub Mesir, Al Ahly. Laga puncak ini akan berlangsung Kamis mendatang di Rabat. (gsm/) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan