5 Orang Meregang Nyawa, Laka Bus Bermuatan Rombongan Ziarah Wali dan Truk. Ini Penyebabnya
Jajaan Ditlantas Polda Jatim bersama Satlantas Polres Gresik cek kondisi bus peziarah yang terlibat tabakan dengan truk, Sabtu (27/1) lalu.-foto: ist-
GRESIK,SUMATERAEKSPRES.ID –Tabrakan maut terjadi di kawasan jalan raya Desa Kemangi, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (27/1) malam. Sebanyak 5 orang meregang nyawa.
Kecelakaan itu antara bus yang mengangkut rombongan ziarah wali dari Pasuruan, Jawa Timur dengan truk.
Hasil penyelidikan awal, bus berpenumpang 60 orang itu mendadak oleng ke kanan saat melintas di lokasi kejadian.
Sopirnya diduga mengendarai bus sambil mengantuk. Sehingga laju bus hilang kendali.
BACA JUGA:3 Santri di OKU Timur Terlibat Kecelakaan, 1 Meninggal, Berikut Kronologisnya
BACA JUGA:Waspada Kecelakaan! Ini 9 Tips Agar Pengendara Sepeda Motor Tetap Aman Saat Hujan, Jangan Disepelekan
”Kami juga akan melakukan pemeriksaan tes urine terhadap sopir bus itu, apakah yang bersangkutan menggunakan obat-obatan terlarang atau tidak,” kata Kasubditgakkum Ditlantas Polda Jatim AKBP I Wayan Purwa.
Lima dari korban yang kehilangan nyawa, empat orang di antaranya meninggal di lokasi kejadian. Satu lagi meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka berat.
Semuanya merupakan penumpang bus naas itu. 10 korban luka masih menjalani perawatan. ” Sebagian besar sudah kembali pulang ke rumah masing-masing,” beber dia.
Personel Ditlantas Polda Jatim Minggu (28/1) kembali ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Menggunakan aplikasi kamera traffic accident analysis (TAA).
BACA JUGA:YA ALLAH! Satu Keluarga Kecelakaan di Banyuasin, 4 Orang Meninggal Dunia
BACA JUGA:Hanya Terluka, Tak Ada Korban Jiwa, Tabrakan Dua Motor Dekat Persimpangan
Dari keterangan awal yang dikantongi polisi dari para saksi, kecelakaan terjadi saat kondisi lalu lintas terbilang sepi.
”Hasil dari TAA akan menggambarkan simulasi kejadian yang sebenarnya,” jelasnya. Simulasi yang dimaksud saat bus PO Bagas Putra melaju dari arah Lamongan menuju Gresik.
Bus melaju dengan kecepatan kencang. Kemudian, bus bernopol AB 7072 KN itu hilang kendali.
Tak bisa dihentikan lagi, bus itu lalu menabrak truk tronton L 9310 UU yang berjalan dari arah sebaliknya.
BACA JUGA:Tabrakan Mio J vs Revo di Prabumulih: 2 Orang Luka Ringan
BACA JUGA:Ayah-Anak Dimakamkan Satu Liang Lahad, Korban Tabrakan 3 Mobil, 4 Meregang Nyawa
“Ini masuk kategori kecelakaan menonjol lantaran melibatkan kendaraan bermuatan besar dan memakan korban jiwa,” beber AKBP Purwa.
Jajaran Satlantas Polres Gresik belum menetapkan tersangka atas kecelakaan maut itu. Masrukin, sopir bus, belum bisa dimintai keterangan.
Dia masih menjalani perawatan intensif di RSI Mabarrot, Bungah, akibat luka pada bagian pelipis kepala.
”Sopir bus mengalami benturan cukup keras, namun tidak sampai menyebabkan cedera serius. Setelah kondisinya benar-benar pulih, kami akan memeriksa sopir itu,” kata Kepala Satlantas Polres Gresik, AKP Derie Fradesca.
BACA JUGA:Pelajar SMP Negeri 3 Lubuklinggau Tewas Tabrakan dengan Mobil Polisi, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Korban Selamat Tabrakan Beruntun di Tol Indraprabu Hanya Menumpang Minibus, Ini Alasannya
Yang pasti, tabrakan itu menyebabkan kerugian material sekitar Rp 30 juta itu.
Mahmudi, seorang pemilik warung di sekitar TKP, menyebut bus melaju dengan kecepatan sedang. ”Namun, dari kejauhan tampak tidak stabil,” kata dia.
Dijelaskannya, bus tampak melebar melewati markah jalan. Saat benturan, sisi kanan bus mengalami kerusakan paling parah.
Kaca depan bus pecah total. ”Korban jiwa mayoritas duduk di kursi depan. Bahkan, ada beberapa korban luka akibat terhimpit kursi,” ujarnya.
BACA JUGA:Ternyata, Laka Tol Indraprabu Tabrakan Beruntun Libatkan 3 Kendaraan, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Kapolres Musi Rawas Evakuasi Korban Tabrakan 2 Mobil di Tol Indraprabu, 1 Tewas, 1 Luka Berat, 1 Luka Ringan
Kasi Pelayanan Jasa Raharja Jawa Timur, Buana menyatakan, pihaknya masih mengidentifikasi jumlah korban atas peristiwa tersebut.
Pihaknya memastikan bahwa seluruh korban jiwa berasal dari Pasuruan. ”Seluruh biaya rumah sakit sudah ter-cover oleh Jasa Raharja. Proses administrasi akan dilengkapi untuk segera kami jaminkan,” jelasnya.
Demikian juga halnya untuk para korban luka yang masih terus diidentifikasi. Pihaknya baru mencatat 10 korban luka yang menjalani perawatan.
Mayoritas korban lainnya memilih untuk menjalani pengobatan secara mandiri. ”Yang pasti, seluruh biaya yang timbul akan kami jamin. Para korban lainnya bisa menyertakan surat keterangan dari rumah sakit dan kepolisian jika ingin memproses ganti rugi perawatan,” tukas dia. (*/)