Satu Lift Ampera Selesai, untuk Pemeliharaan
PALEMBANG - Pembangunan lift Jembatan Ampera mengundang pro dan kontra. Namun kini salah satu sisi lift untuk Jembatan Ampera sudah selesai dipasang. Satu lift yang selesai itu berada di sisi hilir, sedangkan rencananya ada dua lift dipasang di sisi hilir dan ulu. Baca Juga : Booming, Warga Gelar Lomba Lato – Lato di Kampung Sayur Cempako
"Iya, lift Jembatan Ampera sudah selesai," kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan (BBPJN Sumsel), Ryandra Narlan kemarin. Menurutnya, satu lift Jembatan Ampera sudah selesai dipasang dan sudah bisa difungsikan. Lift tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan Jembatan Ampera.
"Penggunaan utamanya untuk pemeliharaan saja, kalau masalah wisata itu hanya baru wacana," ungkapnya. Walaupun secara kontrak tahun 2022 selesai, tetapi masih ada pekerjaan lain yang belum masuk kontrak 2022. "Nanti kita juga akan berkoordinasi dengan tim cagar budaya, untuk rencana pekerjaan pemeliharaan tahun 2023 mendatang," pungkasnya.
Sebelumnya, lift Jembatan Ampera sempat diberitakan akan difungsikan sebagai wisata baru bagi masyarakat yang ingin melihat keindahan Kota Palembang dari atas Jembatan Ampera. Namun hal itu mendapat banyak penolakan keras dari berbagai pihak dan ahli cagar budaya. Sehingga BBPJN Sumsel memastikan bahwa fungsinya untuk memudahkan pekerja dalam melakukan perawatan Jembatan Ampera. BACA JUGA :Sampah Sahabat Kita, Peluang Cuan Nih !
Gubernur Sumsel, H Herman Deru juga menyatakan bahwa fasilitas tangga otomatis atau lift tersebut untuk mempermudah perawatan infrastruktur tua peninggalan masa perjuangan kemerdekaan RI di Palembang. “Jadi bila sewaktu-waktu dibutuhkan (terjadi kerusakan, red) maka lift tersebut dapat difungsikan untuk maintenance,” terangnya. Selama ini, lanjutnya, petugas instansi terkait cukup kesulitan melakukan perawatan Jembatan Ampera, sehingga lift ini dinilai cukup refresentatif.
“Petugas selama ini harus naik tangga manual untuk sampai ke puncak tower jembatan setinggi lebih dari 40 meter. Jadi itu bukan untuk kebutuhan lain seperti pariwisata yang beredar di kalangan masyarakat,” bebernya. Pembangunannya atas inisiasi Satuan Kerja Pekerjaan Jalan Nasional Wilayah III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (fad/)