Awas, Jangan Sembarang Gunakan Tusuk Gigi. Terus-Menerus, Ini Bahayanya

Reporter: Dudun |

Editor: Martha |

Sabtu , 27 Jan 2024 - 17:46

Bahaya gunakan tusuk gigi sembarangan dan terus menerus.-foto: ist-

SUMATERAEKSPRES.ID-Penggunaan tusuk gigi bagi kebanyakan orang menjadi kebiasaan. Selepas makan apa pun, selalu mencari tusuk gigi. Apalagi usai menyantap lauk daging.

Biasanya di antara gigi akan terselip sisa makanan yang membuat mulut terasa sangat tidak nyaman.

Bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan tusuk gigi, harus berhati-hati menggunakannya.

Harus diketahui kalau tusuk gigi dari kayu runcing, lidi atau bambu ada dampak negatif bakal timbul terhadap penggunanya.

Beberapa ahli bahkan mengatakan, menggunakan tusuk gigi terlalu sering akan berbahaya bagi pengguna dan kesehatannya. Literasi yang digali, ada beberapa bahaya setelah makan menusuk gigi.

Jika ingin kesehatan gigi tetap terjaga, sebaiknya berhenti menggunakan tusuk gigi setelah makan.

Tidak perlu terburu-buru mencongkelnya dengan tusuk gigi. Karena ada sejumlah dampak negatif yang mungkin bisa ditimbulkan. .

Salah satunya, menggunakan tusuk akan memicu infeksi pada seputar gusi gigi. Tusuk gigi yang terbuat dari bahan apa pun tidak bakalan terjamin kebersihannya.

Karena kita tidak tahu, tusuk gigi tersebut sudah melalui sterilisasi atau belum dalam pembuatannya.

Bisa jadi pada tusuk gigi itu menempel virus atau bakteri yang dapat menimbulkan infeksi di sekitar gusi maupun gigi. Dampak negatif lainnya, keseringan menggunakan tusuk gigi dapat membuat gigi menjadi renggang.

awas, jangan sembarang gunakan tusuk gigi. terus-menerus, ini bahayanya                            sumateraekspres.id-penggunaan tusuk gigi bagi kebanyakan orang menjadi kebiasaan. selepas makan apa pun, selalu mencari tusuk gigi. apalagi usai menyantap lauk daging.
biasanya di antara gigi akan terselip sisa makanan yang membuat mulut terasa sangat tidak nyaman.
bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan tusuk gigi, harus berhati-hati menggunakannya.
harus diketahui kalau tusuk gigi dari kayu runcing, lidi atau bambu  ada dampak negatif bakal timbul terhadap penggunanya.
baca juga:lebih baik sikat gigi atau bersiwak? ini pendapat para ulama dari empat mazhab
baca juga:hati-hati, infeksi gigi dapat memicu ancaman fatal, ini resikonya jika diabaikan!
beberapa ahli bahkan mengatakan, menggunakan tusuk gigi terlalu sering akan berbahaya bagi pengguna dan kesehatannya. literasi yang digali, ada beberapa bahaya setelah makan menusuk gigi.
jika ingin kesehatan gigi tetap terjaga, sebaiknya berhenti menggunakan tusuk gigi setelah makan.
tidak perlu terburu-buru mencongkelnya dengan tusuk gigi. karena ada sejumlah dampak negatif yang mungkin bisa ditimbulkan. .
salah satunya, menggunakan tusuk akan memicu infeksi pada seputar gusi gigi. tusuk gigi yang terbuat dari bahan apa pun tidak bakalan terjamin kebersihannya.
baca juga:kontroversi metode gigi putih ala tiktok: odol dan garam, efektif atau sekadar mitos? ini kata dokter!
baca juga:panduan dan strategi efektif menjaga kesehatan gigi pada anak, cus cobain bund! 
karena kita tidak tahu, tusuk gigi tersebut sudah melalui sterilisasi atau belum dalam pembuatannya.
bisa jadi pada tusuk gigi itu menempel virus atau bakteri yang dapat menimbulkan infeksi di sekitar gusi maupun gigi. dampak negatif lainnya, keseringan menggunakan tusuk gigi dapat membuat gigi menjadi renggang.
jadi akibat terlalu sering menggunakan tusuk gigi dapat membuat ruang diantara gigi. sehingga sisa makanan akan dapat dengan mudah masuk kedalam rongga gigi. 
selain itu akibat dari sering mengunakan tusuk gigi, ternyata bisa membuat letak atau tempat gusi posisinya berubah loh. 
baca juga:ini 5 kebiasaan pemicu sakit gigi tanpa disadari
baca juga:rahasia senyuman sehat: 6 langkah ampuh menghilangkan kerak gigi dengan mudah, boleh dicoba nih!
pada gigi bagian atas dampaknya akan dapat menurun dan mengganggung fungsi akar dari gigi. pun termasuk gigi bagian bawah juga akan terganggu dan menyebabkan akar gigi semakin kurang baik.
hal lainnya, dapat membuat gusi terluka dan menyebabkan berdarah. umumnya tusuk gigi akan dibuat runcing dan tajam. sehingga jika tidak berhati-hati saat menggunakannya dapat menusuk bagian gusi dan menyebabkan gusi berdarah.
apalagi, dinding gusi merupakan lapisan yang mudah terluka.  penggunaan tusuk gigi, juga dapat membuat email atau dentin pada gigi menjadi terkikis. dengan demikian dentin, akan mudah hilang berakibat pada rasa pada gigi.
biasanya ketika dentin pada gigi hilang, ketika kita meminum minuman terlalu dingin akan terasa ngilu.
baca juga:tau gak sih? perawatan gigi juga ditanggung oleh bpjs kesehatan, ini dia jenisnya
baca juga:5 alasan penting untuk lakukan perawatan gigi rutin secara berkala
selain itu, tusuk gigi juga dapat merusak tambalan gigi. kalaupun terjadi pada gigi anda, secepatnya anda perbaiki kedokter gigi. upaya lainnya adalah pencegahan dengan cara stop atau berhenti menggunakan tusuk gigi.
jika tidak dapat dipastikan kerusakan tidak bertambah berat, sehingga perbaikannya pun nanti akan lebih kompleks.
jika tidak segera dihentikan, kebiasaan buruk menggunakan tusuk gigi adalah epulis fibromatosa atau pembesaran pada gusi.
epulis fibromaosan adalah benjolan lunak berwarna pucat, tidak mudah berdarah, dan tidak sakit. kalaupun ingin dihilangkan dapat dilakukan dengan cara pemotongan gusi dan kuret pada gusi dibagian yang benjol.
baca juga:catat ! ini 12 cara sederhana menghilangkan karang gigi
baca juga:tak hanya anak-anak, orang dewasa juga harus rutin perawatan gigi
epulis bisa kambuh kembali jika kebiasaan pakai tusuk gigi tidak berhenti. melihat banyaknya bahaya yang muncul akibat penggunaan tusuk gigi, diharapkan kita semua dapat mengurangi kebiasaan buruk itu.
kalaupun memang terpaksa, gunakanlah tusuk gigi dengan cara yang benar. intinya, tusuk gigi boleh digunakan untuk gerakan mencongkel guna mengeluarkan sisa makanan saja.
kalaupun salah dalam menggunakan tusuk gigi, dapat mendorong makanan masuk ke saku gusi. dan jangan terlalu kuat dan dipaksa ketika membersihkan celah gigi, agar supaya pemakaian tusuk gigi tidak memberikan dampak negatif bagi gigi dan gusi. (iol)