https://sumateraekspres.bacakoran.co/

4 Sungai Status Siaga, 8 Titik Air Naik 3-6 Meter. Luapan Sungai Ini Yang Memicu Banjir di Kabupaten Lahat

Update AWLR yang mengukur tinggi muka air bebeapa sungai besar di Sumsel-foto: ist-

BACA JUGA:Hujan Deras Hingga Malam, Banjir Landa Kawasan Jarai di Kabupaten Lahat

BACA JUGA:Cek Bantuan, Pj Bupati H Apriyadi Tegaskan Perusahaan Harus Pro Aktif Bantu Warga Korban Banjir, Ini Katanya!

"Diperkirakan kiriman banjir bisa sampai ke Lahat. Mohon kepada camat untuk menginfokan kepada masyarakat di bantaran Sungai Lematang untuk waspada terhadap kemungkinan naiknya debit sungai," imbau Ali.

Kapolres Lahat, AKBP God Parlasro Sinaga, melalui Kasubsi Penmas Polres Lahat Aiptu Lispono, menjelaskan bahwa banjir tidak hanya merendam rumah, tetapi juga kebun dan sawah warga.

Banjir juga masih merendam sebagian wilayah di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).  Air masih menggenangi Jalinteng ruas Sekayu - Lubuklinggau di wilayah Desa Kemang Kecamatan Sanga Desa sudah surut. Arus lalu lintas kembali lancar.

Kemudian, jalan Sekayu - Lubuklinggau di wilayah Desa Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman (Simpang Pinago) tinggi genangan masih sekitar 5 cm di atas badan jalan.

BACA JUGA:Tak Hanya Hujan, Ternyata Ini Faktor Lain yang Memicu Banjir di Palembang

BACA JUGA:BNPB Bantu Sumsel Rp1, 8 M, Diterima Langsung Pj Gubernur, Untuk 7 Kabupaten Terdampak Banjir

“Arus lalu lintas juga sudah lancar kembali," ungkap Kepala BPBD Muba, Pathi Riduan SE ATd MM, Jumat (26/1).

Selain itu, jalan Sekayu - Lubuklinggau di wilayah Desa Ulak Teberau Kecamatan Lawang Wetan, tinggi air masih sekitar 15 cm. Tapi lalu lintas sudah lancar.

Di jalan Lintas Sukarami-C2 Sungai Lilin di Desa Sukarami dan Desa Pandan Dulang, tinggi banjir air masih 65 cm. Baru surut sekitar 10 cm.

“Arus air di jalan masih cukup deras, mobilitas warga masih terhambat,” jelasnya. Untuk jalan Sekayu - Bandar Jaya (Jl Biduk Buruk Selarai) di Kelurahan Balai Agung Kecamatan Sekayu, banjir masih  60 cm, merendam jalan dan ganggu mobilitas warga.

BACA JUGA:BPBD Sumsel Gelar Rakor Penanganan Dampak Bencana Banjir dan Tanah Longsor

BACA JUGA:ALAMAK! 70 Lebih Sekolah Diliburkan, Penyakit Didominasi Batuk Pilek Akibat Banjir di Sekayu

Sedangkan di jalan Bandar Jaya - Keluang wilayah Desa Bandar Jaya Kecamatan Sekayu, banjir masih sedalam 100 cm (1 meter). “Mobilitas warga terhambat," urainya.

Untuk kondisi jalan lintas Sekayu - Lubuklinggau di Desa Mangun Jaya dan Desa Kemang sudah dapat dilalui karena banjir di jalan sudah surut.

Jalan lintas mengarah ke Kecamatan Keluang dan Sungai Lilin masih terhambat karena ketinggian air masih sekitar 60 - 100 cm dari titik terendah jalan.

"Kondisi Jalan di Desa Ulak Teberau sudah dapat dilalui namun banjir masih cukup deras dengan ketinggian air sekitar 15 cm," tukas Pathi.

BACA JUGA:7 Daerah di Sumsel yang Terdampak Bencana Banjir, Cek Daerah Mana Terparah!

BACA JUGA:Masih Minimnya Kepedulian Perusahaan, Bencana Banjir

Pj Bupati Muba, Apriyadi Mahmud mengingatkan agar bagi pengguna lalu lintas dan warga pedesaan yang terdampak banjir untuk selalu waspada dan hati-hati.

"Ancaman banjir masih terjadi di Muba, bagi warga yang diharuskan untuk mengungsi ke posko yang disediakan," ungkap dia.

Ia menambahkan, bantuan akan terus disalurkan bagi warga terdampak banjir di Muba. "Bantuan secara bertahap terus akan disalurkan, mari kita terus berdoa agar banjir segera surut," tuturnya.

Di Muratara, sebagian wilayah Kecamatan Rawas Ilir masih kebanjiran. Camat Rawas Ilir, Husin mengatakan, kedalaman air berkisar 1-3 meter.

BACA JUGA:Dramatis! Ibu Hamil di Muratara Terpaksa Lahiran di Atas Perahu Akibat Banjir, Begini Proses Persalinannya

BACA JUGA:Antisipasi TPS Rawan Banjir, KPUD Siap Salurkan Logistik

“Seperti di Desa Beringin Makmur 1, Kelurahan Bingin Teluk, dan Mandi Angin, mulai surut. Tapi daerah Batu Kucing, Pauh, Pauh 1 dan Translok Pauh, itu masih dalam," katanya.

 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara, Zazili mengatakan, sekolah di wilayah Kecamatan Rawas Ilir masih diliburkan karena kebanjiran.

"Para murid belajar di rumah dulu sampai banjir benar-benar surut. Tidak mungkin kita melaksanakan kegiatan belajar mengajar di atas genangan banjir," tukasnya. (*/gti/kur/zul/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan