Suami- Istri, Tetap Wajib Lakukan Ini Walau Belum 'Keluar' Usai Berhubungan
Ilustrasi artikel Suami- Istri, Tetap Wajib Lakukan Ini Walau Belum 'Keluar' Usai Berhubungan--
Sunah Mandi Junub: Kesunnahan dalam Bersuci
Selain rukun, terdapat pula amalan sunah saat melaksanakan mandi junub. Imam al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah menyebutkan beberapa sunah yang dapat dilakukan.
Antara lain membilas tangan hingga tiga kali, membersihkan kotoran atau najis di badan, berwudhu dengan sempurna, mengguyur kepala dan bagian tubuh secara berurutan, serta menyela-nyela rambut dan jenggot.
Kesalahan Umum dalam Mandi Junub
Meskipun penting, terdapat beberapa kesalahan yang sering terjadi saat melaksanakan mandi junub. Beberapa di antaranya adalah:
Menunda Mandi Junub Setelah Hubungan Suami-Istri: Pasangan menikah seharusnya tidak menunda mandi junub hingga setelah bercinta.
Mandi junub seharusnya dilakukan sesegera mungkin untuk menjaga kesucian dan kesiapan dalam menjalankan ibadah.
Menutupi Kepala Saat Mandi: Menutupi kepala saat mandi dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan mandi, karena air tidak mencapai kulit kepala dengan baik.
Menunda Mandi Junub Sampai Matahari Terbit: Tunda mandi junub hingga matahari terbit setelah haid atau hubungan suami-istri adalah kesalahan besar. Mandi junub sebaiknya dilakukan secepat mungkin.
Tidak Membersihkan Tubuh secara Merata: Pada orang gemuk, mandi junub terkadang tidak dilakukan secara merata karena bagian-bagian tubuh yang sulit dijangkau.
Hal ini dapat mengakibatkan ketidakbersihan pada beberapa bagian tubuh.
Dalam menjalankan tata cara mandi junub, khususnya bagi pasangan suami-istri, pemahaman yang baik dan kedisiplinan dalam menjalankan ritual ini menjadi kunci untuk tetap menjaga kesucian dan kesiapan dalam beribadah.
Pasangan suami-istri dihimbau untuk memahami dan melaksanakan tata cara mandi junub dengan penuh kesungguhan agar ibadah dapat dilaksanakan dengan sepenuh hati.