Terancam Punah dan Tak Ada Penerus, Wayang Kulit Palembang Riwayatmu Kini

SESI BELAJAR-Puluhan pelajar dan masyarakat umum belajar mengenal tokoh pewayangan dan menjadi dalang wayang kulit Palembang di Museum SMB II Palembang, Sabtu (28/10/2023). -Foto: Budiman/Sumateraekspres.id-

Salah satunya karena sedikit sekali panggilan manggung ataupun mentas. 

4. Tidak Gunakan Suluk

Melansir wongkito.co, penampilan awal wayang kulit Jawa biasanya menggunakan suluk.

Di dalam KBBI, Suluk tadi merupakan nyanyian atau tembang dalang yang dilakukan ketika hendak memulai adegan atua babak dalam pertunjukan wayang.


Wirawan Rusdi, satu-satunya dalang wayang kulit Palembang dan juga pelestari saat memberikan sesi belajar wayang di Museum SMB II bersama para pelajar dan masyarakat umum. -Foto: Budiman/Sumateraekspres.id-

Sedangkan si wayang kulit Palembang ini, tidak diawali dengan Suluk dan cenderung masuk ke adegan atau babak tadi. 

5. Tak ada Sinden

Setiap pementasan si Wayang Kulit Jawa ini, ditampilkan juga beberapa pesinden yang mengirisi cerita wayang yang ditampilkan sang dalang.

Wayang Kulit Palembang, pada saat ditampilkan tersebut  tidak disertai dengan sinden atau penyanyi.

Demikian artikel wayang kulit Palembang.

Semoga ke depan, generasi muda di Kota Palembang lebih mengenal dan mampu jadi bagian dalam upaya melestarikan kesenian Wayang Kulit Palembang tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan