https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ada 2.700 Rumah Tidak Layak Huni, Target Berkurang Setiap Tahun

KUMUH : Beberapa rumah warga yang tidak layak huni di kawasan Sungki. Pemkot dan Baznas berharap lewat Program Bedah Rumah dapat menuntaskan masalah RTLH.-Foto: evan zumarli/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Data Dinas Perkimtan Kota Palembang masih ada sekitar 2.700 rumah tidak layak huni (RTHL) yang tersebar di Metropolis. Target Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, RTHL ini dapat berkurang setiap tahunnya, baik melaluinya program pemerintah maupun kerja sama dengan lembaga atau instansi lainnya. 

Salah satu upaya mengurangi RTLH itu, Pemkot Palembang bekerjasama dengan Baznas Kota Palembang konsisten melaksanakan program bedah rumah. Pj Wali Kota Palembang, Drs Ratu Dewa MSi mengatakan untuk mengurangi angka tersebut pihaknya bekerja sama dengan Baznas Palembang untuk lebih meningkatkan program bedah rumah. 

"Jumlah RTHL ini memang relatif cukup banyak sekitar 2.700," terangnya usai meresmikan Rumah Ibu Masnon di Jl Kemas Rindo, Lorong Santai, Kecamatan Kertapati Palembang yang selesai dibedah, Kamis (18/1). Dikatakan, Pemkot Palembang akan terus berupaya meminimalisir rumah-rumah yang tidak layak huni di Kota Palemang, baik melalui program Baznas ataupun program-program lainnya.

"InsyaAllah ke depan kita dapat mengurangi rumah-rumah yang memang tidak layak huni ini," ujarnya. Dewa juga menyampaikan semoga rumah yang menjadi program Baznas ini bisa membantu penerima manfaatnya. 

BACA JUGA:Rumah Kena Banjir? Begini Tips Amankan Aliran Listrik Saat Banjir ala Kepala PLN Prabumulih

BACA JUGA:Harga Batu Bara Turun, 500 Karyawan Dirumahkan

Ketua Baznas Kota Palembang, Mgs Ridwan Nawawi menjelaskan pada tahun 2024 Baznas menargetkan minimal 24 rumah yang akan dibedah atau perbaiki. "Tapi angka ini kemungkinan dapat bertambah, karena biasanya ada tambahan kuota dari pusat," sampainya. Program Baznas Kota Palembang ini untuk membantu Pemerintah mengurangi RTHL, melalui bedah rumah, rehab rumah, dan sedekah rumah bekerjasama dengan pengembang yang ada di Kota Palembang. 

Sementara penerima manfaat program bedah rumah, Masnon bersama sang anak Indra merasa bersyukur atas apa yang diterima. Karena sebelumnya rumah tempat tinggalnya tidak layak dan kerap kali ketika air pasang air masuk ke dalam rumah. Bahkan tahun lalu pernah roboh dan sempat mengungsi. "Alhamdulillah hari ini kami senang dan gembira," pungkasnya. (tin/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan