Garap Pelanggan Ritel, Pelopori Pemanfaatan 36.500 MMBTU Bio-CNG

KERJASAMA : PT PGN Tbk melalui anak perusahaan PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) kerja sama pemanfaatan biomethane terkompresi (Bio-CNG) dengan PT KIS Biofuels Indonesia (KIS). -Foto : IST -

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID  – PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina melibatkan anak perusahaan PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) menindaklanjuti kerjasama pemanfaatan biomethane terkompresi (Bio-CNG) dengan PT KIS Biofuels Indonesia (KIS). 

Kerjasama pemanfaatan Bio-CNG untuk pelanggan ritel ini yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Sebagai langkah awal, KIS menyalurkan sekitar 36.500 MMBTU di tahun pertama kepada Gagas. Selanjutnya kebutuhan ini akan disesuaikan dan dapat meningkat hingga 100 persen di tahun kelima.

"Hal ini sebagai upaya kita mengembangkan pemanfaatan biomethane yang berasal dari limbah kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) di Indonesia," ungkap 

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari.

BACA JUGA:PGN dan PPN Resmi Berkolaborasi, Sinergi Pemasaran Produk untuk Keberlanjutan Bisnis Migas

BACA JUGA:Hadapi Tantangan Bisnis, PGN Optimalkan Kontribusi Bisnis Upstream hingga Downstream Migas

Ia  menegaskan kerjasama ini tindak lanjut penandatanganan MoU antara PGN dengan KIS dalam ajang G20 di Bali pada tahun 2022. “Kerjasama pemanfaatan Bio-CNG antara Gagas dan KIS untuk pelanggan ritel adalah langkah baru yang kami lakukan guna mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060,” ujar Rosa.

PGN memetakan ke depan Bio-CNG dapat menjadi opsi meningkatkan pasokan gas bumi di wilayah Sumatera, Kalimantan dan sekitarnya. Karakter Bio CNG yang mirip dengan gas bumi yang dialirkan oleh PGN, memungkinkan fleksibilitas mekanisme swap/ tukar antar kedua jenis komoditas tersebut termasuk pemanfaatan infrastruktur yang dimiliki PGN.  Pengembangan proyek Bio-CNG potensial menjadi energi baru terbarukan yang dapat membantu menekan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan lebih ramah lingkungan.

Pada skema kerjasama pemanfaatan Bio-CNG,  KIS akan mengolah limbah cair kelapa sawit sehingga menghasilkan gas yang karakteristiknya menyerupai gas bumi. Gas tersebut selanjutnya dikompresi dan akan dimanfaatkan oleh Gagas untuk selanjutnya didistribusikan ke pelanggan komersial dan industri.

BACA JUGA:PGN Sumbang Laba Bersih Rp1,3 T

BACA JUGA:PGN Targetkan 11 Ribu Sambungan GasKita

KR Raghunath, Direktur KIS mengungkapkan kerjasama untuk menangkap metana dari limbah cair kelapa sawit akan semakin memperkuat industri biomethane di Indonesia dan membantu menekan emisi gas rumah kaca. “Proyek kerjasama ini membantu mengurangi permasalahan emisi dan mendukung Indonesia mencapai target NZE,” jelas Raghunath. 

Sebagai langkah awal, proses kerjasama dilakukan di Pekanbaru, Riau. Jika kerjasama berjalan baik akan diduplikasikan ke wilayah lain di Indonesia seperti Bangka Belitung, Sumatera, dan Kalimantan. 

“Bio-CNG dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang, secara transportasi dan komersial juga sangat memungkinkan dalam bentuk ritel sehingga berpotensi menumbuhkan layanan ke titik-titik ekonomi baru yang selama ini belum terlayani dengan layanan pipa gas bumi. Kami berharap ikhtiar ini berdampak bagi pembangunan perekonomian nasional yang memberikan multiplyer effect bagi masyarakat,” tutup Rosa. (yun/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan