Rumah Sakit Wajib Punya Tim Code Blue

SIMULASI CODE BLUE : Proses simulasi code blue untuk pertolongan pertama pada pasien kegawatdaruratan pada perlombaan yang digelar di PSCC Palembang, kemarin (13/1). Setiap RS wajib memiliki Code Blue untuk membantu penyelamatan pasien-pasien yang masuk r--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Penyelamatan hidup melalui pertolongan pertama kegawatdaruratan sangat penting. Hal itu ditekankan Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) Indonesia Cabang Sumsel saat gelaran lomba simulasi Code Blue di PSCC Palembang, Sabtu (13/1).

Ketua Perdatin Sumsel, dr H Zulkifli SpAn TI Subsp TI (K) MKes MARS mengatakan, peserta lomba berasal dari dalam dan luar Sumsel dengan total 113 tim. "Terbanyak dari Palembang ada 76 tim, yang terjauh salah satunya dari Jawa Timur dan Jambi,” ujarnya usai pembukaan acara. 

BACA JUGA:Wow! Lomba Code Blue Perdatin Sumsel Pecahkan Rekor Muri, Begini Keseruannya

BACA JUGA:9 Perguruan Tinggi Negeri Indonesia yang Menyediakan Fasilitas Rumah Sakit

Dijelaskan, setiap tim beranggotakan lima orang terdiri dari satu leader, satu kompresor, satu airway, satu obat dan satu notulen. "Perlombaan 2 babak, babak penyisihan dan final.

Babak penyisihan masing-masing tim melakukan simulasi code blue dan diambil 10 tim dari total peserta. Lalu babak final peserta yang masuk final akan melakukan code blue disertai alat defibilator," jelasnya.  

Menurutnya, kegiatan ini juga upaya membantu rumah sakit karena standarnya rumah sakit harus mempunyai tim Code Blue.

"Ini sangat penting sekali untuk membantu penyelamatan pasien-pasien," ucapnya seraya mengatakan skill yang dilombakan yaitu kemampuan membantu kehidupan dasar dan leadership.

Ia mengatakan kegiatan ini digelar secara berkelanjutan. "Ini baru pertama, kita lihat respondnya dan kita harap kegiatan ini dapat terus berlanjut," ungkapnya.  

Pj Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Dr Drs A Fatoni MSi  mengapresiasi kegiatan pelatihan dan kompetisi Code Blue dalam rangka peningkatan keterampilan dan penanganan  kegawat daruratan.

BACA JUGA:Sekamar Maksimal 4 Pasien, 2025, Target 100 Persen Rumah Sakit Terapkan KRIS

BACA JUGA:Tenaga Honor Kompak Layangkan Petisi, SK Penutupan Rumah Sakit Sobirin Dianggap Blunder

"Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kemampuan SDM sehingga mempunyai pengalaman dan keterampilan yang cukup, bukan saja ilmunya tapi juga prakteknya," ujarnya.  

Ia menyebut ini juga perlu kerja sama tim, sebuah keberhasilan harus ada kerja sama tim. "Kegiatan ini menjadi perlombaan terbesar dengan pencatatan Rekor Muri dan ini tentu saja kebanggaan masyarakat Sumsel," tandasnya. (nni/fad/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan