Masih Ikuti Tren Usaha yang Viral, Omset UMKM Sumsel Mayoritas di Bawah Rp1 M
ILUSTRASI UMKM--
"Ada 60 koperasi yang dibina itu, seperti pembinaan pelatihan anggota guna peningkatan SDM, bantuan permodalan bagi anggota dan lainnya," sampainya. Untuk bantuan permodalan bagi anggota yang memiliki usaha seperti bantuan etalase, kompor gas, rak tempat usaha dan lainnya.
Ada juga yang omzetnya mencapai Rp1 miliar lebih, seperti koperasi perkebunan, dan angkutan batubara. Yang omzet di bawah Rp500 jutaan seperti seperti koperasi serba usaha, simpan pinjam dan lainnnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten OKU Timur, H Hasbullah mengungkapkan setidaknya ada 73 ribu lebih UMKM saat ini. Sekitar 47 ribu UMKM telah terverifikasi by name by addres dan sekitar 17 ribu UMKM telah memiliki nomor izin berusaha (NIB).
“Tiap tahun tumbuh 4-6 persen," ujarnya. Hasbullah mengungkap pemerintah Kabupaten OKU Timur gencar mendorong UMKM terus maju dan berkembang, atau UMKM naik kelas.
"Salah satunya dengan bupati gencar menyalurkan bantuan peratan usaha kepada UMKM," ujarnya. Pola bantuan UMKM ini ada beragam. Pertama, pelaku usaha bisa mengajukan proposal bantuan. Kedua melalui Dinas Koperasi UKM yang mendata dan menemukan penerima bantuan. "Ada pula yang melalui bupati lansung," katanya.
Kepala Dinas UMKM dan Koperasi OKI, Suhaimi mengatakan, jumlah UMKM yang memiliki omzet di bawah Rp100 juta ada sekitar 22 ribu. Sementara yang memiliki omzet diatas Rp100 juta hingga Rp1 miliar tidak mereka catat karena sifatnya sudah industri.
“Di OKI ini ada, tapi jumlahnya tidak banyak karena mereka sudah mempekerjakan pekerja,” bebernya. Untuk data koperasi, saat ini jumlahnya 558 koperasi. Ada yang aktif 484 unit dan tidak aktif 74 unit,” jelas Suhaimi.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, pada 2021 jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta unit. Dengan kontribusi luar biasa terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen, atau setara Rp8.573,89 triliun.
UMKM juga menjadi penyelamat dengan menyerap dan memberikan lapangan pekerjaan bagi 97 persen dari total tenaga kerja nasional, yakni 117 juta pekerja. (bis/uni/gti/lid)