Pesona Kata Tahan, Menahan, Tahanan, Pertahanan, dan Pemertahanan dalam Komunikasi di Masyarakat

--

Kata tahanan berkategori nomina dan bermakna (1) sesuatu yang menahan (merintangi dan sebagainya); hambatan; rintangan: dapat meluncur terus karena tidak ada tahanannya; (2) orang yang ditahan karena dituduh melakukan tindak pidana atau kejahatan; barang dan sebagainya yang ditahan; (3) lembaga pemasyarakatan; tempat menahan; penjara: kabur dari tahanan.

Kata pertahanan berkategori nomina dan memiliki makna (1) perihal bertahan (mempertahankan); contoh dalam kalimat adalah pertahanan kedua klub sepak bola dari Kota Bandung tersebut sangat rapat dan sangat solid. (2) pembelaan (negara dan sebagainya); contoh dalam kalimat adalah pertahanan negara Indonesia saat ini sangat kokoh dan sangat kuatdengan jumlah personal yang sangat terlatih. (3) kubu atau benteng (yang dipakai untuk membela diri atau menangkis serangan. Contoh dalam kalimat adalah pertahanan di pulau terluar Indonesia dilengkapi dengan kapal tempur, pesawat intai, dan kapal selam yang berkelas destroyer sehingga musuh tidah mudah untuk melakukan spionase di wilayah NKRI.

Kata pemertahananberkategori nomina dan memiliki makna proses, cara, perbuatan mempertahankan. Bila dikaitkan dengan contoh di dalam kalimat, penggunaan kata pemertahanan sering kali digunakan dalam istilah wilayah bahasa atau istilah dalam pelestarian bahasa. Perhatikan contoh dalam kalimat berikut ini. Pemertahanan bahasa daerah di Indonesia perlu ditingkatkan agar para penutur jati bahasa daerah tidak mengalami penurunan secara signifikan. Kata pemertahanan juga dapat dihubungkaitkan dengan istilah geografis seperti dalam kalimat berikut ini. Pemertahanan budaya daerah di wilayah Indonesia Timur sudah sangat baik dan perlu menjadi contoh bagi masyarakat pulau sekitar yang belum mengadopsi proses pemertahanan  serupa.

Oleh karena itu, Sebagian kita dapat mereka-reka dan menerka-nerka kata tahan, menahan, pertahanan, dan pemertahananapakah sudah lazim digunakan sebagai sarana bertutur dan bertegur sapa di antara orang-perorang atau antarwarga dalam lingkungan sosial yang plural. Pengayaan kata melalui kata-kata tertentu yang ditelisik memerlukan kejelian dari pemerhati bahasa, penutur jati, pengajar bahasa, dan anggota masyarakat luas yang masih peduli dengan bahasa sebagai sarana komunikasi antarwarga dan juga antarkomunitas di lingkungan sosial yang lebih luas. Referensi umum dalam tulisan selayang pandang ini dapat ditelisik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia cetakan ataupun kamus digital.

Dengan demikian, penggunaan kata tahan, menahan,pertahanan, dan pemertahanan memiliki proses pembentukan kata yang sangat menarik. Ternyata proses pengimbuhan pada sebuah kata bisa menyebabkan perubahan kelas kata dan penambahan makna baru dalam kata yang berkaitan tersebut. Artinya, kata sebagai bentuk yang memiliki makna, akan dapat memiliki makna baru, bentuk baru, dan mungkin saja akan menjadi ciri baru yang berbeda dari kata sebelum mengalami proses morfologis. Untuk itu, mengenali kata apapun dapat menjadi penunjuk arah bagi setiap orang untuk merinci dalam menggunakan kata itu sebagai sarana komunikasi yang dapat dimengerti setiap orang dalam berkomunikasi. Kata sebagai media komunikasi dan sekaligus bahan sumber dalam berbicara antarorang-perorang akan semakin penting kehadirannya bila disandingkan dengan ketulusan orang yang berkomunikasi tersebut. Inilah daya tarik kata yang dapat digunakan setiap orang untuk menafsirkan dan menyandingkan dengan cara berpikir setiap orang agar bijak dalam berkata, berbuat, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan lapisan masyarakat lainnya. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan