10 Hari Akhir Jabatan, Shodiq Sulit Kejar Target, Pejabat OKI Resah, Beredar Isu Mutasi
HM Dja'far Shodiq -Foto: Ist-
KAYU AGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID – Massa jabatan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) akan 31 Desember 2023. Tinggal 10 hari lagi. Harusnya suasana makin kondusif. Tapi, justru sebaliknya. Kalangan pejabat terutama kepala dinas hingga camat malah resah. Beredar isu bakal ada mutasi besar-besaran.
“Pejabat yang akan di-mutasi sudah ada nama-namanya. Para kepala dinas inti hingga camat bakal di re-shuffle,” ujar sumber Sumatera Ekspres di lingkungan Pemkab OKI.
Menurut sumber tadi, para kepala dinas saat ini tengah fokus mendorong percepatan program kerja Bupati Shodiq. Mengingat waktu yang tersisa 10 hari lagi. “Ini malah Bupati sendiri yang menciptakan kegaduhan di lingkungan Pemkab. Ada apa?” ujar sumber tadi.
Terkait isu reshuffle ini, Bupati OKI Dja'far Shodiq belum bisa dikonfirmasi.
Namun, dalam wawancara sebelumnya, Shodiq mengatakan disisa akhir masa jabatannya beberapa program prioritas yang menjadi atensi pusat ia akan berusaha menyelesaikan program prioritas tersebut.
Meski memang tidak bisa diselesaikan 100 persen, tapi nantinya akan dilanjutkan oleh Pj Bupati OKI yang baru karena kan jabatannya berakhir 31 Desember mendatang.
BACA JUGA:Ini Langkah Bupati OKI untuk Cegah Inflasi
BACA JUGA:Tersisa 7.030 Pemilih Pemula Belum Perekaman di OKI
Jadi kalau dihitung lebih kurang 10 hari dikurangi hari libur untuk menuntaskan pekerjaan rumah tersebut, tapi hari libur tetap bekerja. Misalnya mengatasi kemiskinan ektrem itu selama ini sudah ditangani berbagai kebutuhan yang dibutuhkan bersinergi dengan berbagai dinas terkait yang terlibat dalam penanganan kemiskinan ekstrem tersebut.
" Itu kan sama-sam ada kaitannya bagaimana fasilitas yang dibangun, kesehatan, pangan, sandang pendidikan dan lainnya,"imbuhnya kemarin (21/12).
Lalu untuk kasus stunting Pemda OKI berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 15,1%, Pemkab OKI menarget 14% di tahun 2024 mendatang. Pihaknya nmelakukan langkah penurunan stunting terbesar secara nasional karena penurunan prevalensi dari 32,2 % jadi 15,1%.
Percepatan Penurunan Stunting jadi salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten OKi saat ini,"
Dalam upaya penurunan stunting perlu akselerasi dan komitmen seluruh pihak terlibat. Koordinasi yang berkelanjutan mutlak harus dilakukan dan merupakan kunci keberhasilan dalam pelaksanaan penurunan stunting di OKI
BACA JUGA:Petani Cabai Desa Simpang 4 OKI Pasang Perangkap Lalat Buah