https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sehari 2 Wanita Meninggal Akibat Kanker

Yayasan Kanker Indonesia mencatat perhari itu ada dua wanita meninggal akibat kanker serviks. Untuk itu, perlu ada pencegahan agar jumlahnya mengalami penurunan. 

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Palembang  Dr Siti Mirza Muria mengatakan hal tersebut. Menurutnya, kanker serviks dan kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi. Terutama bagi wanita di Indonesia.

Hal tersebut  lantaran pencegahan yang kurang dilakukan. Terutama saat pandemi. "Dikarenakan pandemi covid-19, kami tidak bisa sosialisasi untuk pencegahan. Semua yang dilakukan  jalan ditempat. Mati suri,. Semua orang didalam rumah semua, kami mau berteriak-teriak," ucap dia

Padahal, kata dia, keberadaan YKI itu sebenarnya  adalah pencegahan, karena pencegahan itu lebih murah daripada pengobatan. "Tapi bagaimana mau mencegah untuk memanggil-manggil orang-orang itu, semua pada sembunyi didalam kamar, kita takut semua kepada covid-19, dan kini kita aktifkan kembali," imbuhnya.

Masih dilanjutkannya, karena masyarakat itu penting banget untuk punya basic pengetahuan mengenai kanker. Kalau kita sudah tahu itu, insya Allah untuk pengobatannya itu lebih mudah, karena diketahui lebih dini. Karena masyarakat insya Allah kalau pengetahuannya bagus, mereka terhindar dari penyakit.

"Kalau sudah mengobati itu mahal, jadi YKI itu sebenarnya fungsi utamanya mencegah, memberi pengetahuan basic kepada masyarakat bagaimana caranya supaya tetap sehat," ucapnya.

Masih disampaikannya, karena yang kita fokuskan sekarang adalah kanker serviks, buah wanita setiap hati di Indonesia mengalami kematian karena kanker serviks, maka dari itu akan kita kejar jangan sampai kejadian. Kendalanya karena vaksin yang mahal, karena pengetahuan basic yang tidak mencukupi, kalau ini kita bisa tutupi, insya Allah angka kematian serviks kakan turun.

"Cara mengatasinya dengan vaksin, kan sekarang di beberapa daerah di Jakarta itu Vaksin sudah boleh gratis, kalau vaksin gratis insya Allah kanker serviks akan selamat tinggal," bebernya.

Ditambahkannya, tetapi vaksin kanker serviks itu mahalnya bukan main, tidak tercapai oleh masyarakat kelas bawah itu kendalanya. Untuk harganya sendiri paling murah sekitar antara 1,2 juta sampai 1,5 juta dan itu harus 3 kali, terdiri bulan pertama, bulan kedua, dan bulan keenam. Kalau itu kita bisa mengatasi dengan vaksin insya Allah kematian kanker serviks zero.

"Untuk di Sumsel belum, mungkin akan bertahap, baru-baru ini kita dimana pemerintah mengatasi covid-19, jadi penyakit yang sedikit lama tidak kita priority," jelasnya. (yun) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan