Sedih, Pasar Martapura Sepi dan Banyak Toko Tutup, Wabup OKU Timur Himbau Pedagang Lakukan Hal Ini
Wabup OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha SH angkat bicara terkait padar sepi dsn banyak toko tutup. Foto: holid/sumateraekspres.id--
Inilah kondisi pasar Martapura yang sepi dan banyak toko yang tutup. Foto: holid/sumateraeksppres.id--
Lebih lanjut ia menyampaikan, seperti yang dilakukan Martapura Delivery dan Gesit Martapura yang mereka lakukan merupakan bentuk inovasi dengan memanfaatkan media sosial.
"Meskipun hanya menggunakan aplikasi sosial media namun yang dilakukan mereka dapat membantu mempromosikan produk jualan dan menawarkan jasa secara online baik melalui instragram dan WhatsApp," jelasnya.
BACA JUGA:5 Kebiasaan Pagi Hari Ini Bisa Bikin Perut Kamu Rata Loh, Ternyata Simpel dan Sesederhana Itu Ya!
BACA JUGA:KABAR BAIK, PT Angkasa Pura Supports Buka Lowongan Kerja, Lulusan SMA Boleh Daftar, Ini Posisinya!
Sebelumnya, Puluhan pedagang pakaian di Pasar Martapura, Kecamatan Martapura mengeluh karena kondisi pengunjung yang sepi. Bahkan terdapat puluhan toko tutup dan ada yang pindah ke lain tempat.
Hal ini diakibatkan karena konsumen sudah belanja ke online shop atau platform e-commerce. Karena kemudahan yang diberikan oleh platform e-commerce tersebut.
Hal ini diutarakan Dina salah satu pemilik toko pakaian, bahwa kondisi seperti ini sudah terjadi pasca terjadinya Pandemi Covid-19.
Jumlah pembeli di Pasar Martapura mengalami penurunan drastis yang berdampak pada penurunan pendapatnya.
BACA JUGA:Program Mudik Gratis Natal 2023, Kemenhub Siapkan Kapal Sebanyak Ini. Hanya Untuk 9 Rute
BACA JUGA:Proyek ECHO, Semua RS Vertikal Dilibatkan. Fokus Sementara Layanan Kanker Ini
"Pada waktu Covid-19 masih berguyur pengunjung pasar masih ada yang berdatangan. Namun saat ini bisa dilihat sendiri jangankan ada yang membeli bahkan yang lewat saja tidak ada," katanya.
Ia juga menyampaikan, semenjak ada e-commerce pendapatnya turun drastis bahkan dalam sehari saja kadang tidak ada yang laku.
Bahkan ia juga menyampaikan bahwa saat tidak lagi memakai karyawan untuk menjaga tokonya karena tidak bisa lagi menggajinya karena sepi pengunjung.
"Kami bertahan di pasar ini karena dari pada tidak ada kerjaan saja. Mas bisa lihat sendiri tidak pengujung yang lewat," ucapnya.