Harus Tau! Kecanduan Nonton Video di Handphone Bisa Berbahaya Bagi Anak-Anak, Ini Alasannya

Reporter: Alfery |

Editor: Alfery |

Minggu , 17 Dec 2023 - 04:45

Ilustrasi Kecanduan Nonton Video di Handphone Bisa Berbahaya Bagi Anak-Anak-Foto: pch.vector/freepik-

Kebiasaan makan sambil menonton video turut memperparah masalah ini.

4. Gangguan Tidur dan Masalah Penglihatan

Anak dapat mengalami gangguan tidur dan kesulitan memulai tidur.

Fokus terlalu lama pada layar depan juga dapat mengganggu penglihatan dan menyebabkan masalah kesehatan mata, termasuk perkembangan mata minus.

5. Risiko Gangguan Perilaku seperti Autisme

Kecanduan menonton video dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan perilaku seperti autisme.

Anak mungkin mengalami kesulitan berbicara, kurangnya interaksi sosial, dan perilaku mirip dengan anak-anak autis.

Terapi menjadi suatu keharusan untuk anak-anak dengan kondisi ini.

Menanggapi masalah ini, Dr. Rismarini menekankan bahwa anak-anak di bawah 2 tahun seharusnya tidak diperbolehkan menonton video sama sekali.

Ibu diharapkan mengajari anak berbicara dengan menggunakan bahasa ibu dan memperkenalkan anggota tubuh serta benda-benda di sekitar rumah.

Baru setelah anak berusia 3 tahun dan mampu berbicara, mereka boleh menonton video, namun dengan pengawasan orang tua dan dibatasi waktu tontonan maksimal 2 jam.

Selain itu, ia menyarankan agar ibu menyediakan waktu untuk bermain dengan anak, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu bersama keluarga.

harus tau! kecanduan nonton video di handphone bisa berbahaya bagi anak-anak, ini alasannya                            sumateraekspres.id - keluhan dari para orang tua, khususnya ibu-ibu muda, semakin meningkat terkait dengan perilaku anak-anak yang kecanduan menonton video di handphone.
menurut dr. rismarini spa (k), seorang dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang anak, terdapat sejumlah dampak negatif dari kebiasaan menonton video ini, terutama pada anak usia 2-3 tahun.
1. keterlambatan berbicara
anak cenderung mengalami keterlambatan dalam berbicara, dan bahasa yang digunakan sesuai dengan yang mereka tonton.
baca juga:5 hal yang menyebabkan anak kecanduan gadget, ketahui penyebab awalnya
baca juga:wajib coba! 6 tips traveling bareng si kecil agar liburan tetap aman dan mengasyikkan
dr. rismarini menjelaskan bahwa anak yang sering menonton video berbahasa inggris, misalnya, cenderung mengembangkan kemampuan berbahasa inggris.
ilustrasi anak bermain hp-foto: pvproductions/freepik-
2. kehilangan konsentrasi dan interaksi sosial
anak menjadi terlalu terpaku pada objek tontonan, sehingga sulit untuk merespons panggilan atau berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
hal ini dapat mengakibatkan gangguan dalam interaksi sosial dan komunikasi dengan teman sebaya.
baca juga:tak hanya anak-anak, orang dewasa juga harus rutin perawatan gigi
3. aktivitas fisik menurun
anak menjadi kurang aktif secara fisik, sulit untuk bergerak, dan rentan terhadap masalah obesitas.
kebiasaan makan sambil menonton video turut memperparah masalah ini.
4. gangguan tidur dan masalah penglihatan
anak dapat mengalami gangguan tidur dan kesulitan memulai tidur.
baca juga:tips menjaga imunitas tubuh anak, perbanyak makan sayur dan 
fokus terlalu lama pada layar depan juga dapat mengganggu penglihatan dan menyebabkan masalah kesehatan mata, termasuk perkembangan mata minus.
5. risiko gangguan perilaku seperti autisme
kecanduan menonton video dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan perilaku seperti autisme.
anak mungkin mengalami kesulitan berbicara, kurangnya interaksi sosial, dan perilaku mirip dengan anak-anak autis.
terapi menjadi suatu keharusan untuk anak-anak dengan kondisi ini.
baca juga:5 tips liburan akhir tahun hemat dan menyenangkan, anti bikin dompet kering
menanggapi masalah ini, dr. rismarini menekankan bahwa anak-anak di bawah 2 tahun seharusnya tidak diperbolehkan menonton video sama sekali.
ibu diharapkan mengajari anak berbicara dengan menggunakan bahasa ibu dan memperkenalkan anggota tubuh serta benda-benda di sekitar rumah.
baru setelah anak berusia 3 tahun dan mampu berbicara, mereka boleh menonton video, namun dengan pengawasan orang tua dan dibatasi waktu tontonan maksimal 2 jam.
selain itu, ia menyarankan agar ibu menyediakan waktu untuk bermain dengan anak, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu bersama keluarga.