Kukuhkan 6 Orang, Unsri Punya 111 Guru Besar Aktif. Sisa 5 yang Belum. Karena Apa
PENGUKUHAN: Rektor Unsri mengukuhkan enam guru besar baru di auditorium kampus Unsri Indralaya, Kamis (14/12).-Foto: andika/sumeks-
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID – Universitas Sriwjaya (Unsri) kembali menambah enam guru besar baru. Satu dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan 5 dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA).
Pengukuhan enam guru besar tersebut di auditorium kampus Unsri, Indralaya, Ogan Ilir, Kamis (14/12). Para guru besar yang dikukuhkan yakni Prof Dr Yusuf Hartono dari FKIP.
Kemudian, Prof Dr Hary Widjajanti MSi, Prof Dr Miksusanti MSi, Prof Dr Yulia Resti MSi, Prof Dr rer nat Indra Yusnia MSi dan Prof Dr Salni MSi.
"Dengan tambahan 6 orang yang dikukuhkan hari ini (kemarin, red) maka jumlah guru besar aktif di Unsri sebanyak 111 orang," ujar Rektor Unsri, Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi.
Dikatakannya, guru besar merupakan jabatan akademik paling tinggi bagi dosen perguruan tinggi. Tidaklah mudah mendapatkan jabatan guru besar ini. Karena banyak persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi. Juga tahapan yang harus dilalui.
BACA JUGA:Total Miliki 28 Guru Besar, UIN Raden Fatah Kukuhkan 6 Profesor Baru, Raih Akreditasi Unggul
BACA JUGA:Unsri Kukuhkan Tujuh Guru Besar. Ini Nama-Namanya!
"Alhamdulillah 6 orang yang baru dikukuhkan sebagai guru besar hari ini telah berhasil melalui dan memenuhi persyaratan itu semua," terangnya.
Ia berharap, para guru besar tersebut menjadi contoh bagi dosen lainnya di Unsri. Karena sebenarnya sudah banyak yang sangat layak untuk menjadi guru besar. Sehingga para dosen dapat terdorong semangatnya dan memanfaatkan program percepatan guru besar.
"Kita masih yang tersisa kemarin lima orang. Sebenarnya dokumennya sudah cukup. Tapi mengikuti proses dengan aturan yang baru. Berlakunya pada 1 Januari 2024," sebutnya.
Prof Taufiq berharap, kelimanya bisa segera menyandang status sebagai guru besar. Ia menambahkan, guru besar dari FMIPA paling banyak dikukuhkan tahun 2023. Artinya, secara kualitas membuktikan, ini sudah mumpuni. Sehingga penelitian guru besar dapat dikembangkan lebih lanjut. "Tidak hanya selesai di publikasi, bisa menjadi produk, ke depan untuk kemajuan Unsri, bangsa dan negara," pungkasnya. (dik/)