3 Warga Tewas Bersihkan Sumur Jadi Pelajaran, Ketahui 3 SOP Sebelum Turun
Fery Hadiansyah. FOTO: ABDUL HALID/SUMEKS--
OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU Timur (OKUT), meminta warga yang bersihkan atau menguras sumur, agar mengetahui standar operasional prosedur (SOP).
Agar tidak terulang peristiwa memilukan, 3 orang tewas saat hendak membersihkan sumur tua di Dusun I, Desa Bandar Jaya, Kecamatan BP Peliung, Senin, 11 Desember 2023 lalu.
Kepala DLH Kabupaten OKUT, Fery Hadiansyah, menjelaskan sumur yang pernah kering dan lama tidak terpakai bisa menimbulkan gas.
“Gas yang mungkin muncul, seperti hidrogen sulfida (H2S). Gas yang beracun ini, tidak berwarna. Tapi berbau seperti telur busuk,” paparnya, kemarin.
BACA JUGA:Hati-Hati Bersihkan Sumur setelah Kemarau, 2 Orang Lagi Tewas.
BACA JUGA:Duka di Balik 3 Orang Tewas Membersihkan Sumur, Salah Satunya Baru Menikah 4 Bulan
Bisa juga muncul gas karbon monoksida (CO). Jika terhirung gas CO ini, paling lama 5 menit manusia itu tidak akan bernafas lagi. Sementara jika sumur dangkal di daerah rawa, lanjut Feri, yang bisa muncul gas metan atau CH4. "Untuk kasus di Desa Bandar Jaya, kemungkinan besar adalah gas CO," duga Feri.
Kata Feri, gas CO terbentuk karena pembakaran yang tidak sempurna antara karbon monoksida dan oksigen. “Jika tidak di dalam sumur, masih bisa diatasi. Karena keracunan CO ini sukar didiagnosa, gejalanya mirip dengan sakit flu,” imbuhnya.
Gejalanya didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, lelah, ruam merah pada kulit, berkeringat banyak, pyrexia, pernapasan meningkat. Selanjutnya, mental dullness dan konfusion, gangguan penglihatan, konvulsi, hipotensi, takikardia, myocardinal, dan ischamea. "Kemungkinan dapat terjadi kematian, akibat sukar bernafas dan edema paru-paru," jelasnya.
Kematian terhadap kasus keracunan CO disebabkan oleh kurangnya oksigen pada tingkat selular (cellular hypoxia). "Sel darah merah tidak hanya mengikat oksigen, melainkan juga gas lain. Kemampuan atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain," katanya.
Guna mencegah tumbangnya korban jiwa lagi seperti di Desa Bandar Jaya ini, sambung Feri, orang yang masuk ke dalam sumur harus mengetahui SOP. Misalnya, siram dulu sumur itu dengan air, agar gas yang ada di bawah naik ke atas.”Nyalakan lilin dan turunkan ke dalam sumur. Kalau api lilinnya mati, berarti di bawah itu oksigennya rendah,” sarannya.
BACA JUGA:Innalilahi! 3 Warga OKU Timur Tewas Bersama di Dalam Sumur, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Warga di Kayuagung Keluhkan Sumur Bau Busuk. Diduga Tercemar LB3 dari RSUD. Begini Pengakuan Mereka!
Jika sudah begitu, jangan masuk ke dalam sumur. Segera timbun dasar sumur, yang kemungkinan besar ada gas beracunnya.