Underpass Sudirman Tahap Sosialisasi

*Mulai Tahun Ini, Konstruksi 2025-2026

PALEMBANG - Proyek pengerjaan Underpass Sudirman (Simpang Charitas) Kota Palembang bakal segera terealisasi. Pemkot Palembang telah memastikan pembangunannya akan tetap berlanjut, konstruksinya akan dibangun tahun 2025-2026 mendatang. Sementara tahun ini Pemkot Palembang akan mulai tahap sosialisasi ke masyarakat sebelum pengerjaan pembangunan, terutama masyarakat di seputar Simpang Charitas yang lahannya bakal tergerus megaproyek tersebut.

Namun Camat Ilir Timur (IT) 1, Ricky Fernandi melalui Sekcam IT 1, Heru Setia Budi SSTP MSi menjelaskan sejauh ini pihaknya belum mendapat pendampingan tim teknis terkait proyek tersebut. "Tapi kalau nanti diminta sosialisasi kita siap melaksanakannya, namun terus terang kita perlu pendampingan," ungkapnya. Sehingga secara teknis pihaknya bisa menjelaskan ke masyarakat mengenai pembangunan underpass di Simpang Charitas.

"Berapa panjang underpass, berapa lebar, berapa lama pembangunan dilaksanakan, berapa jumlah lahan yang kena pembebasan pembangunan underpass nantinya, dan lain sebagainya," ungkap Heru. Namun pada intinya pihak kecamatan akan mendukung pembangunan bagi masyarakat banyak tersebut. Selain tentu saja dapat mengurangi kemacetan di Kota Palembang, khususnya Simpang Charitas.

Kemudian meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Palembang umumnya. "Apalagi pembangunan yang dikerjakan ini akan digunakan dalam waktu jangka panjang. Yang jelas ketika nantinya sudah ada permintaan dari Pemkot Palembang segera kita sosialisasikan," bebernya.

Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Balai Besar Prasarana Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel, Elsa Putra Friandi mengatakan, pembangunan ini membutuhkan dana tak sedikit, baik untuk fisik hingga pembebasan lahan.  “Khusus lahan, harus dialokasikan dana Rp149, 5 milliar,” katanya, kemarin.

Pembebasan berada di Kelurahan 20 Ilir D1 dan Kelurahan Sei Pangeran berupa kompensasi untuk bangunan ruko, perkantoran, pagar, lahan, dan tanaman pohon dengan masing-masing nilai setiap kelurahan Rp72,7 miliar dan Rp57,2 miliar. Ditambah biaya administrasi (15 persen dari biaya langsung) termasuk biaya operasional, biaya pendukung, dan biaya jasa penilai Rp19, 5 miliar.

  Besarnya biaya pembebasan lahan pada pembangunan infrastruktur Underpass Sudirman ini karena lokasi pembangunan proyek berada di salah satu jalan utama di Kota Palembang, yaitu Jl Sudirman. "Pembebasan lahan nantinya dilakukan oleh Pemprov Sumsel bersama Pemkot Palembang (sharing), namun ada juga permintaan bantuan ke BBPJN Sumsel," ujarnya.

  Dilanjutkannya, jika pembangunan Underpass Sudirman ini akan dilakukan kontruksi selama 2 tahun, pada 2025-2026. Melalui pembangunan infrastruktur Underpass Sudirman ini sasaran yang ingin dicapai berupa dampak sosial yaitu peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas pelayanan dasar, layanan sosial, dan meningkatkan hubungan kekerabatan.  Kemudian dampak ekonomi dengan mengurai kemacetan sehingga memperlancar aksesibilitas dan mobilitas masyarakat yang mampu meningkatkan nilai tambah perekonomian masyarakat Palembang khususnya dan Provinsi Sumsel umumnya.

  Sebab, sesuai latar belakangnya pembangunan proyek infrastruktur ini berada pada salah satu jalan utama Kota Palembang dengan kegiatan penduduk yang padat (kawasan publik seperti rumah sakit, bank, pertokoan, rumah makan) sehingga menyebabkan timbulnya volume lalu lintas harian yang cukup besar dan harus segera ditangani dengan membangun underpass.

Wali Kota Palembang, H Harnojoyo juga sebelumnya memastikan proyek itu akan dibangun, namun masih pemantapan rancangan. Harno mengatakan rancangan tersebut yang mana terdapat beberapa hal harus dipersiapkan sebelum pembangunan dimulai, yakni menyesuaikan panjang ruas underpass dengan kebutuhan di lapangan. “Ada perubahan awalnya panjang ruas underpass 600 meter, kami minta tambah supaya pangkal jalan dari depan markas Kodam bisa juga menjangkau Simpang Sekip Pangkal sampai Pasar Cinde Palembang,” katanya. Pasalnya penambahan panjang pada desain perencanaan itu dilakukan supaya fungsi underpass optimal dalam mengatasi kemacetan di kawasan tersebut, yakni Jl Jenderal Sudirman dan sekitarnya. (tin/fad/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan