https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Apes, United Butuh Keajaiban

HALAU: Gelandang MU, Antony Matheus dos Santos (kiri) berusaha menghalangi pergerakan pemain Galatasaray. FOTO: NET--

ISTANBUL - Manchester United di posisi terjepit. Hasil imbang di markas Galatasaray membuat mereka butuh keajaiban untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2023/2024.

Setan Merah kehilangan kesempatan menentukan nasib di matchday terakhir setelah gagal membalas kekalahan di RAMS Park, Kamis kemarin.

Sempat unggul 3-1 hingga menit ke-61, United harus puas hanya bermain imbang setelah tuan rumah mencetak gol-gol mudah akibat buruknya performa penjaga gawang, Andre Onana.

Pada laga kemarin, MU langsung unggul 2-0 saat pertandingan baru berjalan 18 menit. Alejandro Garnacho membuka skor di menit ke-11 yang kemudian digandakan Bruno Fernandes tujuh menit berselang.

Hakim Ziyech memperkecil ketertinggalan lewat tendangan bebas di menit ke-29. Namun, Scott McTominay bisa kembali membawa timnya memimpin dua gol dengan sontekan jarak dekatnya di menit ke-55.

Sayangnya, Onana terlalu rapuh di bawah mistar gawang. Tendangan bebas Ziyech yang lepas dari tangkapannya di menit ke-62 serta gol Kerem Aktürkoğlu dari sudut sempit pada menit ke-71 memastikan laga berakhir 3-3.

Hasil ini membuat MU yang mengoleksi empat poin tertahan di dasar klasemen Grup A. Itu setelah Kopenhagen secara mengejutkan mencuri satu poin di markas Bayern Munchen.

Dengan Kopenhagen dan Galatasaray sama-sama mengoleksi poin lima, MU kini di ujung tanduk. Meski menang di matchday terakhir menghadapi Bayern, nasib mereka masih ditentukan hasil laga Kopenhagen versus Galaatsaray di Denmark.

Makanya, Manajer MU, Erik ten Hag sangat kecewa setelah laga di Istanbul. Menurutnya, pertahanan mereka tampil buruk sehingga kebobolan gol-gol mudah. "Kami seharusnya meraih tiga poin.

Kami melakukan ini di pertandingan lain. Saya senang dengan cara kami bermain, tapi di pertandingan terakhir di saat yang sama saya harus mengkritik tim karena pertahanannya tidak cukup bagus,” kata Ten Hag kepada TNT Sports.

Namun, ia menegaskan bahwa selaku pelatih, dirinya yang harus disalahkan.  "Itu selalu saya. Saya bertanggung jawab untuk ini,” tegas pelatih asal Belanda itu.

Ten Hag sendiri berdalih bahwa MU saat ini memang masih dalam proses membangun kembali kekuatan. Ia juga menegaskan bahwa mereka sudah di jalur yang tepat.

Masih bisa menentukan nasib sendiri meski wajib menang di Kopenhagen, Pelatih Galatasaray, Okan Buruk cukup senang dengan hasil imbang kontra MU. Ia juga meyakinkan penggemar Galatasaray bahwa mereka punya sejarah hebat di Denmark.

"Kami menulis sebuah epik di sana 23 tahun yang lalu dan sekarang kami kembali untuk menulis yang lain. Kopenhagen adalah tim yang sangat bagus, dengan fans yang hebat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan