Tahukah Anda berapa tahun dibangunnya Jembatan Ampera? Simak ini.
Jembatan Ampera yang menghubungkan Seberang Ulu dan seberang ilir ini yang dipisahkan Sungai Musi. --
PALEMBANG,SUMATERA EKSPRES.ID -Nama Jembatan Ampera sudah dikenal banyak orang. Jembatan Ampera yang menghubungkan Seberang Ulu dan seberang ilir ini yang dipisahkan Sungai Musi.
Jembatan Ampera dibangun pada 1962 dengan biaya dari harta rampasan perang Jepang. Dan, diresmikan pada 10 November 1965.
Jembatan ini memiliki panjang 1,117 meter dan lebar 22 meter serta tinggi 11,5 mdpl. Untuk tinggi menara adalah 63 meter dari tanah.
Jarak antar menara sekitar 75 meter. Sementara, berat jembatan berkisar 944 ton.
Nama Jembatan Ampera pun sempat beberapa kali mengalami perubahan.
Mulanya jembatan tersebut diberi nama Jembatan Soekarno sebagai ungkapan terima kasih warga Sumatera Selatan kepada Presiden pertama tersebut.
Namun berubah seiring kondisi politik tanah air, nama jembatan disamakan dengan slogan bangsa Indonesia pada tahun 1960, yaitu Amanat Penderitaan Rakyat atau disingkat menjadi Ampera.
Nama ini sebagai sebuah simbol kemerdekaan dari amanat penderitaan rakyat Palembang.
BACA JUGA:Kenang Sejarah, Rindukan Lari di Atas Ampera,
BACA JUGA:View Jembatan Ampera dan LRT, Inilah Lokasi Menikmati Teh Rempah di Pasar 16 Ilir Palembang
Jembatan Ampera pada mulanya dirancang agar bagian tengahnya bisa dinaikkan.
Sehingga kapal-kapal besar yang melintas tak tersangkut badan jembatan. Terdapat peralatan mekanis berupa dua bandul pemberat yang masing-masing seberat sekitar 500 ton di dua menara jembatan.
Namun, pada 1970, aktivitas naik turun pada bagian tengah jembatan tidak dilakukan lagi.
Hal ini karena waktu untuk mengangkat jembatan yang cukup lama. Untuk satu kali proses penaikan bagian tengah jembatan membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit.
BACA JUGA:Sudah Dimodali Uang Jualan Sayur, Suami Selingkuh, IRT Nyaris Terjun dari Jembatan Ampera
BACA JUGA:Ibu Dua Anak Nekat Ingin Terjun dari Jembatan Ampera. Ini Pengakuannya Usai Dicegah Warga!
Pertimbangan lainnya yaitu semakin berkurangnya kapal-kapal besar yang melintasi Sungai Musi.
Sehingga, pada tahun 1990, kedua bandung di dua menara jembatan diturunkan.
Pewarnaan cat pada Jembatan Ampera pun mengalami beberapa kali perubahan.
Awalnya, jembatan ini diberi warna abu-abu. Kemudian, pada sekitar 1970 sampai 1980-an berubah warna menjadi kuning. Lalu berubah lagi menjadi merah hingga sekarang.
BACA JUGA:Integrasi Moda dari Stasiun LRT Ampera
BACA JUGA:Insiden Viral: Video Ibu-ibu Dipaksa Bayar Parkir di Bawah Jembatan Ampera. Pelakunya Mabuk Tuak
kini Jembatan Ampera dihiasi dengan lampu-lampu yang berderet di sepanjang jembatan.
Sehingga, ikon Palembang ini tampak begitu indah dan eksotis.
Pengunjung bisa melihat Benteng Kuto Besak yang terletak tak jauh dari jembatan.
Bahkan, Benteng Kuto Besak adalah sebuah benteng bersejarah peninggalan Sultan Mahmud Badaruddin I pada abad ke 18. (irf)