https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dua Ton Beras Ludes Diserbu, Di Pasar Murah, Harga Beras Tak Turun-Turun

--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Masih tingginya harga beras di pasaran membuat gerakan pasar murah selalu terserap optimal. Seperti pelaksanaan pasar murah di Dinas Perdagangan pada 24-25 November, sebanyak 20 ton beras habis terjual. 

"Habis dibeli masyarakat. Beras hari pertama 10 ton dan hari kedua 10 ton, total 20 ton dalam dua hari pasar murah. Harga beras Rp10 ribu per kilogram," ujar Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Deva Octavianus Coriza, kemarin.

Menurutnya, kegiatan pasar murah sangat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan saat ini, utamanya beras. Apalagi harga beras medium di pasaran saat ini dijual Rp13 ribu per kilogram, sementara beras premium Rp15 ribu per kilogram. Hingga akhir tahun, pihaknya menyiapkan 20 ton beras lagi untuk pelaksanaan pasar murah. "Selanjutnya kita akan gelar pasar murah di wilayah Gandus dan Kenten, masing-masing kegiatan 10 ton beras," jelasnya.

Selain beras, bahan pangan lain yang dijual seperti gula Rp13 ribu, telur Rp24 ribu per kilogram, cabai Rp65 ribu per kilogram, minyak goreng Rp15 ribu per liter, dan lainnya.

Pelaksanaan pasar murah sesuai instruksi Pj Gubernur Sumsel agar OPD ikut berupaya menekan inflasi. Dimana target sasarannya seluruh masyarakat yang membutuhkan. Namun setiap orang dijatah 10 kilogram beras, tidak lebih. Dalam penyediaan beras itu, pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog Sumsel dan Babel. 

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni meminta gelaran pasar murah di Sumsel kian dimasifkan. Setiap OPD diminta melaksanakan agar inflasi di Sumsel dapat terkendali. "Kita terus melakukan upaya untuk menekan inflasi, salah satunya pasar murah. Lewat kegiatan ini, kami berharap masyarakat bisa mendapat bahan pangan murah di bawah harga pasar," ujarnya.

Selain OPD, pasar murah dan operasi pasar (OP) juga diminta digelar di kabupaten/kota bekerja sama dengan BUMN, BUMD dan pihak terkait lain. Terkait stok beras, Fatoni menyebut saat ini masih aman hingga Maret 2024 mendatang. Jumlah stok yang dimiliki sebanyak 13.900 ton. "Meski stok aman, kita berharap pengusaha tidak menjual keluar beras produksi Sumsel, tapi penuhi kebutuhan kita dulu," tandasnya. (yun/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan