Guru di OKU Timur Ini Harus Melewati Jalan Berlumpur dan Hewan Buas Demi Mengajar, Siapa Dia?
Nuril Fata (38), Guru di SDN Betung Timur, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Foto Ist--
OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - 25 November selalu diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Ini untuk mengingat bahwa guru merupakan profesi yang penting untuk mencerdaskan anak bangsa.
Namun dalam mengajar anak didiknya, guru juga punya banyak tantangan. Mulai dari soal kesejahteraan, hingga perjuangan mengajar di daerah pelosok negeri.
Nuril Fata (38), salah satunya. Dia tinggal di Desa Sumber Mulya, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
Hampir setiap hari dia berangkat dari rumah menempuh jarak sekitar 55 kilometer. Jika pulang pergi Nuril harus menempuh jarak 110 km per hari.
Itu Nuril lakukan demi apa? Demi mengajar siswa-siswinya dan mencerdaskan anak bangsa.
Nuril sendiri, mengajar di SDN Betung Timur, Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Dia guru PNS sejak 2018, penempatan tahun 2019.
"Jarak tempuh bisa 1,5 hingga 2 jam untuk sampai di sekolah naik sepeda motor," cerita Nuril.
Sering Kali terkendala jalan di perkebunan licin, kadang banjir, kehujanan, jatuh, motor rusak di jalan bahkan tidak jarang ketemu babi hutan, ular buas, dll
BACA JUGA:Hari Guru Nasional 25 November, Ini Sejarah dan Makna Logo Tahun Ini
Jalan yang ia tempuh juga tidak mudah, dia harus melewati jalan tanah perkebunan tebu milik PT Laju Perdana Indah (LPI).
Jalan tanah yang ia lalui jika musim hujan akan berlumpur, jika musim kemarau maka Nuril harus melawan pekatnya debu.
Banyak pengalaman pahit saat menuju sekolah yang ia tidak lupa. Mulai dari sulitnya menempuh jalur perkebunan yang licin, banjir, kehujanan, terjatuh hingga motor mogok di jalan.
"Kendala di jalan, sering jalan perkebunan licin, kadang banjir, kehujanan, jatuh, motor rusak di jalan bahkan tidak jarang ktemu babi hutan, ular buas dan sebagainya," cerita Nuril.