Guna Penanggulangan Bencana Banjir dan Tanah Longsor, Pj Gubernur Sumsel Pimpin Apel Kesiapsiagaan Personel da
Salam komando Pj Gubernur bersama seluruh stakeholder se-Sumsel yang hadir.-FOTO: IST-
Menghadapi musim penghujan yang berpotensi terhadap bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Penanggulangan Bencana Banjir dan Tanah Longsor Sumsel bertempat di halaman depan Shooting Range Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Kamis (23/11). Apel dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Dr. H. Agus Fatoni, M.Si. sebagai inspektur upacara (irup).
Turut hadir perwakilan dari DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Panglima Kodam II Sriwijaya, Kapolda Sumsel, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel, Ketua Pengadilan Tinggi Palembang, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palembang. Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Sumsel, wali kota dan bupati se-Sumsel.
Dalam arahannya, Pj Gubernur Agus Fatoni mengatakan apel kesiapsiagaan dilaksanakan guna mengetahui kesiapan personel dan peralatan dalam upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor. “Dengan kesiapan ini diharapkan dapat memberikan rasa nyaman kepada masyarakat dari ancaman bencana, walaupun kita juga berharap bencana itu tidak terjadi,” ucapnya.
Agus Fatoni menjelaskan kondisi Provinsi Sumsel cukup berat karena baru saja menghadapi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kini harus siap menghadapi musim penghujan. Kata dia, musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi khususnya pada puncak musim penghujan juga mempunyai ancaman bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang mengancam beberapa wilayah di Sumsel.
“Kondisi iklim dan cuaca, kondisi geografis, kondisi ekologi serta perilaku masyarakat dapat memicu terjadinya kejadian bencana khususnya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan kekeringan, untuk itu diperlukan upaya sedini mungkin untuk mencegah terjadinya bencana tersebut,” paparnya.
Dengan bekerja sama bahu membahu seluruh stakeholder di Sumsel, dirinya yakni pencegahan dan kesiapsiagaan bencana dari hulu hingga ke hilir dapat lebih optimal. Salah satu caranya yakni memitigasi untuk mengurangi risiko bencana berupa penyiapan peralatan dan personel untuk kesiapsiagaan menghadapi kejadian bencana, khususnya bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Provinsi Sumsel. “Kalau bicara masalah hulunya tentu masih banyak yang harus kita lakukan seperti perbaikan kondisi degradasi alam, tata ruang, tata guna lahan dan lain sebagainya,” katanya.
Berdasarkan dari data kejadian bencana yang terjadi di Provinsi Sumsel pada 2022, terjadi sebanyak 147 kali kejadian bencana dan pada 2023 sampai dengan akhir November ini tercatat sebanyak 69 kali kejadian bencana. “Mudah-mudahan dengan kesiapsiagaan kita, bencana ini tidak bertambah lagi, walaupun terjadi kita berharap tidak sampai menimbulkan kerusakan sarana atau prasarana atau korban jiwa,” harapnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Fatoni menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi seperti dukungan personel dan peralatan dari masing-masing stakeholder. “Kita gelar apel ini sekaligus dapat menjadi uji fungsi dari kemampuan personel dan kesiapan peralatan kita masing-masing sehingga dapat menjadi bahan evaluasi apa yang menjadi kekurangan untuk dapat kita sempurnakan lagi,”tutupnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumsel, M. Iqbal Alisyahbana, S.STP., M.M mengatakan BPBD Sumsel terus berupaya secara optimal dalam penanggulangan bencana mulai dari pencegaha, hingga rehabilitasi korban bencana, salah satu upaya yang dilakukan adalah penyiapan personel dan peralatan.