https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Geger! Oknum Guru SMA Diduga Lecehkan Muridnya Saat Les Berdua di Rumah

Ilustrasi Lecehkan Murid-Ilustrasi : freepik-

BACA JUGA:Polda Sumsel Gagalkan Pengiriman 1 Kg Sabu ke Bangka Melalui Pelabuhan TAA

"Untuk itu kita memberikan rekomendasi supaya anak dijauhkan dari terduga pelaku dan ini kasusnya jangan sampai melebar dan justru tidak berdampak positif bagi anak," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perempuan dan Perlindungan anak (DPPKBPPA) Kota Prabumulih, Eti Agustina SKM MKes menyebutkan, pihaknya sudah menerima laporan dari KPAD dan siap mengawal kasus ini. 

Bahkan, pihaknya juga sudah mengirimkan surat ke Psikolog untuk hadir ke Prabumulih dan memulihkan psikologis sang anak dan memastikan anak ini bisa happy lagi dan tidak dibully oleh teman-temannya.

"Kami juga sudah menegaskan MKKS untuk aktif melakukan pengawasan dan oknum guru tersebut dianjurkan tidak bertatap muka lagi dengan siswa," tegasnya.

BACA JUGA:CATAT NIH, Kementerian PANRB Bersihkan Seleksi CPNS dari 'Titipan Orang Dalam' Seperti Apa?

Selain itu, setiap sekolah juga diharuskan membentuk tim yang terdiri dari guru BK dan pengawas untuk sosialisasi.

"Karena anak-anak ini secara psikologis lama sembuhnya, apalagi yang melakukan pelecehan itu adalah seorang guru sehingga anak-anak ini harus dibekali ilmu supaya menjadi pelopor dan pelapor," terangnya.

Disinggung bagaimana kronologisnya? Perempuan berkacamata itu menyebutkan, kejadian yang menggegerkan banyak orang itu terjadi di tempat les yang juga merupakan kediaman sang oknum. 

Adapun bentuk pelecehannya sendiri, dia mengaku belum sampai ke organ intim. Hanya saja, sang oknum kerap kali menepuk bahu bahkan menepuk pantat saat les dimana korban merasa tidak senang. 

BACA JUGA:Nyesel Gak Tahu Dari Dulu, 5 Bumbu Masakan Ini Ternyata Penawar Alami Redakan Sakit Pinggang

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan OPD terkait untuk melakukan penertiban tempat-tempat les.

"Kita akan koordinasi dengan OPD terkait termasuk DPMPTSP, apakah keberadaan tempat les ini harus berizin atau seperti apa. Supaya kalau mereka mempunyai izin akan lebih mudah terkontrol," sebutnya menyesalkan sudah dua kali kejadian pelecehan di tempat les.

Kepada orang tua, dia juga mengimbau jangan sampai tergiur dengan les yang murah dan harus memastikan bagaimana tempat les tersebut, apakah sudah ada izin dan sebagainya. 

Ketua MKKS SMA Kota Prabumulih, Abdul Hadi SPd MSi dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Bahkan, dirinya sebagai ketua MKKS juga turut menghadiri kegiatan mediasi antara korban, oknum guru, DPPPKB dan KPAD Sumsel.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan