Hilang Dicari Keluarga, Pegawai Kejari OKU Darma Yanti Ternyata Naik Bus ke Yogyakarta
Darma Yanti.- FOTO: IST-
BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Menghilangnya pegawai Kejari OKU Darma Yanti (47), sejak Senin lalu (13/11), mulai menemui titik terang.
Dari hasil penyelidikan Satreskrim Polres OKU, ibu rumah tangga itu pergi ke Yogyakarta menggunakan Bus AKAP dari Baturaja.
“Naik bus Arya Prima dengan tujuan Kota Yogyakarta pada Senin (13/11). Menggunakan nama lain," ungkap Plt Kasat Reskrim Polres OKU Iptu Dedi, melalui Kanit Pidum Ipda Omi, Selasa (21/11).
Penyelidikan itu, menindaklanjuti laporan pelapor Ikhrom Akbar (45), yang kehilangan istrinya, Selasa (14/11). Omi menguraikan, dari kantornya Yanti sempat mengambil uang di sebuah bank di Jl Akmal, Baturaja, Senin siang (13/11).
BACA JUGA:Israel Serang RS Indonesia di Gaza, 12 Orang Tewas, 2 Dokter Terluka, 3 WNI Hilang Kontak
BACA JUGA:SEDIH, Sriwijaya FC Kehilangan Satu Pemain Lagi. Pilih Gabung Tim Pemuncak Klasemen Liga 1
Kemudian sempat belanja baju di sebuah toko di Baturaja Lama, baru menumpang ojek ke loket bus Arya Prima.
“Sudah kami konfirmasi ke tukang ojek itu, dan sopir bus. Bahwa saudari Yanti sempat ngobrol dengan sopir bus, mengatakan kalau dia akan ke Yogyakarta karena ada keluarga yang meninggal dunia,” beber Omi.
Hanya saja memang pihaknya belum berangkat mencari ke Yogyakarta. Mengenai motif, lanjut Omi, suaminya menyebut tidak ada permasalahan keluarga.
“Soal faktor utang uang pinjaman Rp30 juta di kantornya, tidak menjadi motif kuat. Karena dia tergolong keluarga cukup mampu” pungkas Omi.
BACA JUGA:Awas Saraf Kejepit, Ini Penyebab Sakit dan Hilangnya Kenyamanan Tubuh Saat Mengemudi Mobil di Jalan
Dikonfirmasi terpisah, pihak bus Arya Prima membenarkan pada hari dan jam itu ada salah satu penumpang berangkat dengan tujuan Yogyakarta, atas nama Anisah.
”Ada 26 orang penumpang dalam manifest bus, yang berangkat Yogyakarta transit di Jakarta, 13 November itu,” jelas Kornelis, penjaga loket bus Arya Prima di jalan lintas Baturaka, kemarin.
Hanya saja memang, soal nama penumpang di loket mereka tidak meminta KTP-nya. "Jadi kalau memakai nama orang lain, kami tidak tahu," akunya. (bis/air)