Dukung GSMP, Ini yang Dilakukan Unmura
LAHAN: FP Unmura memanfaatkan lahan sekitar kampusnya untuk kegiatan bercocok tanam.--
MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID – Dukungan terhadap program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) terus dilakukan berbagai pihak. Seperti yang dilakukan Fakultas Pertanian, Universitas Musi Rawas (Unmura). Apa yang dilakukan Unmura ini patut menjadi contoh dalam mendukung program GSMP.
BACA JUGA:Minta Masyarakat Teruskan GSMP
BACA JUGA:STIPER Sriwigama Panen Kebun Percontohan Dukung GSMP
Dosen bersama mahasiswa memanfaatkan lahan kosong dekat kampus untuk ditanam tanaman yang bermanfaat. Ada banyak jenis tanaman yang ditanam. Seperti jagung, kedelai, sayur mayur, rempah-rempah dan tanaman obat-obatan. ‘’Kegiatan ini sudah kita galakkan sejak setahun terakhir,’’ ujar Sutejo SP MSi, dosen Fakultas Pertanian Unmura.
Dikatakan, pihaknya memanfaatkan lahan tak terpakai. Untuk melakukan pengolahan dan penanaman melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian. ‘’Manfaatnya bagi mahasiswa adalah sebagai tempat pembelajaran dan praktik lapangan,’’ katanya.
Melalui program ini, lanjutnya, dirinya menekankan jangan sampai mahasiswa Fakultas Pertanian tidak paham bercocok tanam. ‘’Sehingga nanti, setelah mahasiswa lulus dari Fakultas Pertanian Unmura, benar-benar siap terjun ke masyarakat," tambahnya.
Menariknya, pengolahan lahan seluas 3/4 hektare tersebut, dilakukan secara organik. Pupuk yang digunakan, merupakan olahan sampah organik. Lalu dibuat pupuk kompos, baik bentuk padat maupun bentuk cair.
BACA JUGA:Dijamin Ampuh, Begini Cara Membuat Pupuk Organik Cair Biar Pohon Cepat Berbuah, Bisa Beli di Warung
BACA JUGA:Kurangi Ketergantungan Kimia, Buat Pupuk Organik Secara Mandiri
‘’Pupuk juga memanfaatkan rumput liar. Jadi rumput liar dikumpulkan di satu tempat, lalu dibiarkan membusuk. Setelah membusuk, lalu ditaburkan ke lahan yang akan ditanam. Jadi rumput ini berfungsi sebagai pupuk,’’ katanya.
Sejauh ini, tanaman yang sudah dan sedang dipanen adalah kedelai hitam. Kedelai tersebut dijadikan benih. ‘’"Benih ini nanti akan dimanfaatkan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut," ujarnya.
Jika dikaitkan dengan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, Sutejo mengatakan kegiatannya bisa menjadi contoh bagi masyarakat. ‘’Pertama contoh memanfaatkan lahan kosong, apalagi di wilayah perkotaan. Kedua contoh pemanfaatan pupuk organik dari sampah organik," jelasnya.
Tak hanya itu, kegiatan itu juga, mengajarkan mahasiswa dan masyarakat bagaimana menghasilkan sayur dan pangan dengan biaya murah. Hasilnya memiliki nilai jual tinggi. ‘’Dengan dikelola organik, tanpa bahan kimia hasil panen menjadi produk organik yang sehat. Sehingga harga lebih tinggi, karena masyarakat ingin yang sehat," tambahnya. (*)