Cholid Wolbachia
--
yea aina
Mulus Pegasus, sisi pandang Pak Bos, saat menyaksikan pengerukan besar-besaran SDA negara, hanya di bagian Borneo saja. Lebih lengkapnya, lihat di google map mode satelit. Janganlah hati bergolak bila tampak bopeng-bopeng diluarnya, sebab kalau ada bopeng bagian dalam, siapa yang tahu? Kejujuran bukan hanya mendapatkan ujian terbesarnya di tengah laut, mungkin juga di bawah meja kantor-kantor di sana.
Jokosp Sp
Salah satu tambang terbesar di Asia, salah satu tambang terbesar di dunia. KPC "semua sudah tahu" siapa pemiliknya?. Kalau kayak Om@JZ, Om@Aji yang suka main dan analisis saham pasti tahu itu saham gocap. Dan kalau anda termasuk generasi kolonial pasti tahu sisa kejayaan zaman orba , adalah si baju kuning itu. Sangata yang begitu luasnya di Kalimantan Timur membentang sampai ke arah Berau. Jalan daratpun sampai 4-6 jam jiga jalan lagi tidak mulus-mulus amat ( bukan Om@Amat ya ). Itulah lahan konsesi yang dimilikinya. Tak akan habis sepuluh turunan. Tujuh turunan terlalu sedikit. Dari mulai bapak/ibu, simbah, buyut, canggah, wareng, udheg-udheg, gantung siwur, gropak senthe, debog bosok, sampai galih asem pun tak akan kering itu daun kering isi tas echolac. Batu bara mengalir dari tambang diangkut pakai dump truck masuk ke stock room 1. Di stock room dilakukan crushing, lanjud ke conveyor yang 13,5 km itu baru lewat conveyor yang 1 km menuju pengisian tongkang. Jadi jika analisanya hanya pada harga saham yang gocap dan si baju kuning itu tidak masuk ke horang kaya itu salah sama sekali. 1 ton = US$150 harga terrtinggi bulan lalu dengan kurs Rp14,300,-/$. Kalau sehari ada 2 kapal besar isi 100,000 ton ya tinggal kalikan saja berapa itu daun kering masuk rekening. Biar Ko Liam Then saja yang ngitung, serahkan ke ahlinya ngitung duwid orang. Saya tak nunggu hasilnya saja.
Johannes Kitono
Hotel - Merdeka. Tujuannya mau nginap di Merdeka Plaza tapi nyasar ke hotel tua.Namanya Merdeka Palace punya Pemda Kuching.Bleesing in disguise, kesempatan masuk terowongan waktu.Hotel tsb lokasinya premium. Didepan hotel ada lapangan rumput terbuka. Lebih besar dari lapangan bola JIS, Jakarta. Dan museum budaya Sarawak disampingnya. Dulu, bersama rekan Yoyo pernah dampingi Mdm Aurora, Dubes Spanyol kesana. Dipinggir lapangan ada pohon Randu yang dua pelukan manusia dewasa. Sayang, tidak ada penjelasan kapan pohon itu ditanam.Pasti sudah ratusan tahun kalau diameternya. Kelihatan seorang lansia etnis Melayu sedang beres-beres bersihkan sampah.Namanya Pak Cik Tahir, usia 68.tahun.Digaji RM.1.500,-/ bulan. Dan tentu lebih besar dari UMR Jakarta. Breskfast di Merdeka Palace yang bukan Plaza RM.25,/ pax dan menu buffetnya standar saja.Kalau di footcourt umumnya RM.12,/ pac tanpa minum.Heran juga kenapa jarang lihat etnis Tionghoa diantara tamu hotel, terjawab juga ketika tiba di Sanggau.Staff hotel tidak kelihatan yang masih muda. Usia rerata mereka diatas 40 tahun untuk hotel yang sudsh berusia 28 tahun.Belum terjadi regenerasi, Bisa jadi seperti di Indonesia.Susah dan antri jadi ASN, sudah masuk malas keluar lagi.Diatas kertas gajinya hanya cukup 1 a 2 minggu saja.Untuk menutupi biaya hidup bisa dari nyambi sana sini.Toh sakit sudah ditanggung BPJS.Sore jam 5 ketika tiba di Sanggau dikasih tahu. Bahwa hotel Merdeka Palace banyak hantunya. Kok tidak mau bersua dengan beta.
Jokosp Sp
Bakajal = bahasa Banjar artinya berdesak-desakan. Dalam tulisan ini maksudnya tongkang kecil yang mengerumuni kapal besar untuk proses bongkar muatan batu bara. Bajurut = berderet, beriringan. Tongkang beriringan di sepanjang sungai Mahakam. Maunjun = memancing. Bakunyung = berenang. Malunta = menagkap ikan pakai jaring ikan yang dilemparkan melingkar cara menangkapnya.
Udin Salemo
#everyday_berpantun