DPN Telat Bayar Sewa Kos, RN Tak Terlihat Hamil

INDEKOS: Kamar indekos DPN (bedeng kuning) masih di-police line. Warga menunjukkan kamar indekos RN di lantai 2, kemarin (19/11). --

“Seja itu, saya jadi kurang respek sama dia dan dia juga agak kurang dengan saya,” bebernya. Supri menambahkan, jumlah kamar kos yang diurusnya ada 58 pintu. Nah, di bedeng tempat DPN menyewa, ada 17 pintu. 

“Yang sewa campur, laki-laki dan perempuan. Mahasiswa semua. Seewa setahun Rp5,5 juta,” jelas dia. Sejak awal menyewa, tiap penghuni sudah diberitahu peraturannya tidak boleh ajak teman pria atau wanita masuk ke kamar.

Di kamar dengan ukuran sekitar 3x6 meter itu ada kamar mandi di dalam. Supri dapat cerita, awalnya RN sakit perut di tempat kosnya, kos bu haji, di bangunan dua lantai yang berada di seberang tempat kos DPN. Dipisahkan jalan, berjarak sekitar 30 meter.

“Tapi kemudian dibawa ke kamar kos di sini. Entah kapan dibawanya, saya tidak tahu. DPN tidak bilang,” tambah Supri. Saat RN alami pendarahan dan kondisi sudah tak sadar, baru RN dibawa DPN menggunakan mobil temannya ke RS Ar Royan.

Sementara, tempat kos RN lebih elit, dengan total kamar 14 pintu, sebuah bangunan dua lantai. RN yang kuliah di Unsri dengan beasiswa Bidik Misi ini kos di lantai 2. Pemilik tempat kos itu  juga tidak tahu persis penyebab meninggalnya RN, anak kosnya. Karena dia memang tidak tinggal di sana.

Namun dia mengaku kenal dengan RN. mengaku terakhir bertemu dan ngobrol dengan RN pada Oktober 2023 lalu saat datang ke Indralaya untuk mengecek tempat kosnya. “Saya sempat ngobrol dengan dia. Saya tanya apakah dia sehat. Dijawabnya, alhamdulillah sehat, “ kata wanita itu.  

RN kos di sana baru tiga bulan terakhir. Tepatnya sejak Agustus 2023. Selama itu pula tidak ada yang mencurigakan dari fisik RN. “Waktu ketemu itu hanya sebentar ngobrolnya,. Tidak terlihat tanda-tanda sedang hamil,” bebernya.

Pemilik indekos itu minta tempat kosnya tidak dipublikasikan, juga namanya. "Takut yang ngekos nanti pindah semua dan tidak ada yang kos di tempat kami lagi,” imbuhnya. Terpisah, Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi menegaskan, kejadian dua mahasiswa Teknik Pertambangan itu terjadi di luar kampus dan bukan pada jam kuliah. Saat ini sudah ditangani pihak kepolisian.

“Kami akan mengikuti perkembangannya. Termasuk apa nanti hasil pemeriksaan dan penyelidikan oleh polisi,” ujarnya. Prof Taufiq juga minta kasus ini tidak dibesar-besarkan. “Kasihan keluarga almarhumah," tukasnya.

Diketahui, kasus yang dialami mahasiswa Unsri ini setelah RN yang dalam kondisi tak sadar di bawa ke RS Ar Royan. Namun, nyawa RN tak tertolong. Pengakuan DPN, sang pacar, RN alami kecelakaan. Namun dokter IGD yang memeriksa kondisi RN saat itu curiga.

Tidak ada bekas-bekas kecelakaan di tubuh RN. Benar saja, setelah diperiksa lebih detil. RN dalam kondisi hamil 25 bulan atau sekitar enam bulan. Ketahuan karena dari alat vitalnya mengeluarkan darah karena upaya menggugurkan kandungan dengan meminum obat Cytotec dicampur minuman bersoda Sprite.

Sempat dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang, tapi keluarga almarhumah menolak untuk divisum. Jenazah RN langsung dibawa pulang ke Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan DPN langsung diamankan Polres Ogan Ilir. (dik/nni)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan