https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Minta Kepala Daerah Ekstra Serius, Kendalikan Inflasi, Rutin Cek Suplai-Demand

--

Untuk cabai merah masih terdapat tren peningkatan harga, termasuk cabai rawit tren peningkatan harganya relatif tinggi. Sedangkan gula pasir, inflasi m-to-m  mencapai 1,59 persen dan kalau dilihat, jumlah atau level harga gula pasir ini masih dalam tren meningkat. Selanjutnya ia mengungkapkan beberapa komoditas menjadi penyumbang deflasi, yaitu telur ayam ras, ikan, tomat, bawang merah, minyak goreng, bang putih mengalami penurunan harga secara m-to-m.

Sementara angka inflasi di Empat Lawang diklaim masih terkendali dan di bawah 1 persen. Pj Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri Denin menjelaskan ini karena sentra utama Empat Lawang bukan dari sektor perdagangan dan industri. "Yang terasa itu daerah yang bergantung pada sektor perdagangan dan industri, kalau kita kan hampir 80 persen lebih bergantung pada pertanian," ujarnya.

Jadi selama siklus pertanian masih berjalan tidak akan berpengaruh banyak ke inflasi. “Tetapi kami tetap mengambil langkah-langkah strategis penanganan inflasi daerah, sebab kabupaten turut menentukan inflasi provinsi dan provinsi menentukan inflasi nasional,” ujarnya. 

Empat Lawang sendiri pengendalian inflasinya sangat bagus, di angka 0,5 persen sangat kecil sekali dibandingkan angka provinsi dan nasional. 

Sekda Lahat, Chandra SH melalui Kabag Ekonomi Miharta mengatakan walaupun Lahat merupakan sentra perkebunan dan pertanian, namun lonjakan harga cabai juga terjadi di daerah ini. "Penyebab inflasi sekarang harga cabai, namun inflasi sekarang tidak lagi di garis merah," ujarnya. Angka inflasi sejauh ini masih terkendali dan di bawah 1 persen. Pihaknya juga punya punya langkah strategis penanganan inflasi daerah seperti Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Lahat dan pasar murah.

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda OKI, Alexander Bustomi MSi mengatakan Mendagri menekankan masing-masing pemda melakukan pemantauan harga secara teratur dan identifikasi harga-harga di luar normal. Kemudian kenali penyebab kenaikan harga komoditi dan temukan solusi penyebab tingginya harga tersebut. 

Komoditi yang saat ini menjadi perhatian karena kenaikan harga di hampir seluruh daerah adalah cabai. "Secara berkala Dinas Perdagangan melakukan pemantauan harga di Pasar Kayuagung," klaimnya. Sewaktu-waktu Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) juga akan melakukan sidak dan pemantauan harga langsung di lapangan bersama stakeholder. (uni/eno/yun/fad/)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan