Kutuk Kekejaman Israel, Kumpulkan Donasi Uang Tunai, Kendaraan hingga Logam Mulia
AKSI BELA PALESTINA: Ribuan orang mengikuti aksi Bela Palestina di halaman DPRD Sumsel, kemarin (12/11). Aksi juga diwarnai dengan pengumpulan donasi untuk membantu rakyat Palestina yang kini terus menerus dibombardir zionis Israel.-Foto : ist-
Dalam aksi kemarin, ada juga penggalangan donasi kemanusiaan untuk Palestina. Yang nantinya akan dikirimkan ke rakyat Palestina melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI). Di antara para donatur yang ikut membantu yakni Zafa Tour dengan donasi sebesar Rp200 juta. Kemudian donasi dari para ustaz dan ustazah yang tergabung dari Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Palembang.
Ada pula donasi dari para donatur lainnya. Tak hanya dalam bentuk uang tunai, tapi juga barang-barang seperti mobil, sepeda hingga logam mulia. Ustaz Kemas Muhammad Ali yang mengingatkan, Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945. "Inilah saatnya kita membalas kebaikan dari rakyat Palestina. Apa yang mereka alami saat ini pernah kita rasakan bagaimana susahnya untuk lepas dari cengkraman penjajah," sebutnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumsel, Ridwan Hayatuddin SH mengungkapkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah bersumpah tidak akan ada gencatan senjata dalam perang dengan pejuang Gaza dan kelompok Hamas di Palestina. “Artinya, dengan terus-menerus berperang mereka butuh sokongan dana yang tidak sedikit. Maka sepantasnyalah kita mendesak PBB untuk menyeret Perdana Menteri Israel ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang karena tindak pembantaian terhadap rakyat Palestina," tegasnya.
Orasi lain disampaikan Ustaz Muhammad Syukri dari Front Persaudaraan Islam (FPI) Sumsel, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, Mgs H Syaiful Padli ST MM mewakili legislatif dan Kepala Kesbangpol Sumsel Dr H Alfajri Zabidi mewakili Pemprov Sumsel. “Ulama dan umaro menyatakan sikap tegas, agar selalu bersama mendukung perjuangan dan kemerdekaan Palestina,” kata Alfajri.
Katanya, aksi kemarin bukan hanya membakar semangat umat Palestina. Tapi juga membakar semangat umat Muslim di berbagai belahan dunia. “Untuk membebaskan Gaza, membebaskan Masjidil Aqsa dan membantu saudara-saudara kita yang sekarang dalam musibah di Palestina,” pungkasnya.
Sementara, Arab Saudi bersama negara-negara Islam lainnya kompak meminta operasi militer di Gaza segera dihentikan. Hal tersebut diungkap dalam konferensi 'Islamic-Arab' yang digelar di Riyadh.
Pangeran Arab Mohammed bin Salman (MBS) mengajak para pemimpin negara-negara Islam untuk mengumpulkan kekuatan dalam mendesak Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza.
"Kita menghadapi bencana kemanusiaan yang membuktikan kegagalan Dewan Keamanan dan komunitas internasional untuk mengakhiri pelanggaran Israel terhadap hukum internasional," tegasnya.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan warga Palestina sedang menghadapi 'perang genosida' dan meminta Amerika Serikat untuk mengakhiri agresi Israel. "Tidak ada jalan lain selain melawan Israel," kata Raisi.
Sementara Presiden Turki, Tayyip Erdogan meminta agar komunitas perdamaian internasional segera mencari solusi konkrit atas konflik Israel dan Palestina. "Yang kita butuhkan bukan jeda di Gaza, tetapi gencatan senjata secara permanen," imbuhnya.
Algeria bahkan secara tegas minta negara-negara Arab memutuskan hubungan diplomatik secara penuh ke Israel. Ada beberapa negara Arab yang masih merasa penting untuk menjaga relasi dengan pemerintahan Netanyahu. Sementara Presiden Joko Widodo menyampaikan empat tuntutan suara Indonesia. Salah satunya, meminta OKI mengerahkan semua kekuatan untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kejahatan yang dilakukan di Palestina. (kms/iol/*)