Miris, Penyerangan dan Pembacokan ala Gangster di Lubuklinggau

AMANKAN: Tersangka RE dan WA, berikut barang bukti celurit dan pedangnya yang sudah diamankan di Mapolres Lubuklinggau. -FOTO: IST-

Motif Penyerangan oleh Gerombolan Bermotor

Polisi Tetapkan 3 Tersangka, 2 Masih Pelajar

LUBUKLINGGAU - Penyerangan dan pembacokan terhadap Tendra Adi Wijaya (23) oleh gerombolan bermortor di Kota Lubuklinggau pada Sabtu malam (4/11), akhirnya terungkap. Motifnya para pelaku hanya ingin disebut kelompoknya eksis dan disegani, serta paling jagoan.

Itu terkuak setelah Tim Macan Satreskrim Polres Lubuklinggau, bergerak cepat dengan mengamankan belasan orang yang diduga terlibat. Hasilnya, 3 orang ditetapkan tersangka. Ironisnya, 2 di antaranya masih pelajar.

BACA JUGA:Karhutla tak Padam Hingga 65 Hari, TMC Terus Diperpanjang

Masing-masing tersangka RE (16) dan WA (16), warga Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau. Dari penangkapan keduanya, polisi juga mengamankan sebilah celurit dan pedang. Sedangkan untuk tersangka A (DPO), masih dalam pencarian polisi. 

Kepada polisi, tersangka RE dan WA mengakui perbuatannya. Mereka hanya ini, eksistensi kelompoknya diakui dan disegani. Sehingga mereka sudah menyiapkan celurit dan pedang saat konvoi bermotor dan nongkrong pada malam Minggu.

“Motifnya sepele. (Tersangka) Hanya untuk menunjukkan eksistensi kelompoknya, meneror kelompok lain,” sesal Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP Robi Sugara SH MH, kemarin.

BACA JUGA:Kembali Programkan Umrah Gratis

BACA JUGA:Avtur Mahal, Industri Penerbangan Menjerit. Minta Hal Ini, Tapi Tak Dikabulkan Menhub. Apa Itu?

Peristiwa itu pun terjadi di Jl Garuda Hitam, depan Museum Subkos Garuda, Sabtu (4/11), sekitar pukul 23.00 WIB.  “Dari keterangan tersangka, kelompoknya ada masalah dengan kelompok motor Scoopy. Masalahnya hanya melotot, ejek-ejekan, saat berpapasan,” ujarnya.

  Malam itu, kelompok tersangka bertemulah dengan pengendara motor Scoopy tengah nongkrong tak jauh dari lapangan taman Kurma, depan Museum Subkos Garuda. “Pengendara Scoopy itu diserang, dia lari ketakutan meninggalkan motornya,” ulasnya, didampingi Kanit Pidum Iptu Jemmy Amin Gumayel SH.

Pada waktu dan tempat bersamaan, melintas korban Tendra dibonceng temannya, Biren (18) mengendarai motor Yamaha R15. Ikut panik, hendak kabur juga. Apes, motor mereka hampir menabrak motor kelompok pelaku.

Sehingga tersangka membacokkan pedangnya mengenai kaki kiri korban Tendra. Tersangka lain, mengayunkan celuritnya mengenai punggung korban. Biren bernasib lebih baik, berhasil menyelamatkan diri.     

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan