Awas Cuaca Panas Bisa Ganggu Komponen Mobil, Ini Tips Mencegahnya!
ISI OLI : Mekanik bengkel Toyota mengisi oli pada mobil konsumen. Perawatan secara berkala sangat penting supaya mobil tetap prima. Foto : Toyota for Sumeks--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Cuaca panas akibat musim kemarau panjang membuat pemilik kendaraan harus memperhatikan kesehatan mobil.
Jangan sampai mobil kesulitan menghadapi suhu udara yang tinggi, khususnya ketika harus berhadapan dengan jalan macet.
Karena itu, perhatikan beberapa komponen berikut supaya tetap dapat berkendara aman di tengah cuaca panas.
1. Radiator
Tak dapat dipungkiri, radiator merupakan garda terdepan dalam menghadapi cuaca panas supaya mesin mobil tidak overheat. Dalam tugasnya, radiator memanfaatkan udara di depan mobil untuk mendinginkan radiator coolant yang bersirkulasi di dalamnya.
Masalahnya sekarang, suhu lingkungan di sekitar mobil sudah tinggi. Ditambah ketika mobil harus menghadapi jalan macet, radiator tidak bisa mendapatkan pasokan udara segar karena mobil lebih banyak berhenti. Hal ini akan menghambat proses pendinginan cairan radiator.
BACA JUGA:Penjualan Otomotif 502 Ribu Unit
Oleh sebab itu, pastikan menggunakan radiator coolant, karena sudah sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan mobil serta iklim tropis Indonesia. Pengguna juga harus memastikan radiator coolant tidak kurang dengan mengecek tangki cadangannya.
Cek radiator dan pastikan tidak ada kebocoron atau karat, serta sirip radiator tidak penyok atau sobek. Selang dan sambungannya wajib diperhatikan karena ada risiko getas.
Tutup radiator harus dalam kondisi prima karena tugasnya mengatur tekanan cairan radiator. Pastikan juga kipas pendingin radiator bekerja dengan baik.
2. Ban Mobil
Ban mobil melakukan kontak langsung dengan aspal jalan yang sangat panas di siang hari. Telapak ban yang aus, memiliki risiko meletus karena anyaman kawat baja ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan yang panas. Segera ganti ban mobil ketika batas keausan telapak ban atau Tire Wear Indicator (TWI) sudah terlihat.
Tekanan udara ban yang terlalu rendah membuat dinding ban tidak dapat menahan gerakan naik-turun dengan baik, bahkan menekuk kalau terlalu kempis.
BACA JUGA:Auto2000 Menuju Masa Depan Bisnis Otomotif yang Berkelanjutan