Kembangkan Vokasi, Gandeng Sumatera Ekspres, Kemitraan Konsorsium PTV dengan Media
MOU: Direktur Polsri Dr Ing Ahmad Taqwa MT teken MoU dengan manajemen Sumatera Ekspres diwakili Manajer SDM dan Umum, H Toni Emelson, dalam upaya pengembangan pendidikan vokasi di Sumsel, kemarin. -FOTO: BUDIMAN/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah. Sekaligus mensinergikan kemitraan dan penyelarasan antara satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah.
Salah satu bentuknya, menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dan media. Pemerintah terus mendorong agar para lulusan sekolah dan perguruan tinggi vokasi, baik jenjang SMK dan Politeknik cepat terserap DUDI. Bisa juga berwirausaha.
Hal ini selaras dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Untuk penguatan ekosistem itu, dibentuklah konsorsium perguruan tinggi vokasi (PTV) untuk wilayah Sumsel Babel. Sebanyak 14 PTV dan Akademi Komunitas tergabung di dalam konsorsium ini. Merupakan yang pertama ada di Indonesia.
“Untuk wilayah Sumsel Babel, konsorsium PTV ini mendapat pendanaan dari LPDP,” kata Ade Silvia Handayani, Ketua Bidang Ekosistem Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) sekaligus ketua pelaksana kegiatan, kemarin.
Konsorsium PTV ini melibatkan lintas kementerian. Bersama-sama merancang program dan kurikulum yang tepat untuk pembelajaran ke depan. Kemudian menjalin kolaborasi pentahelix, bekerja sama dengan pemda, KADIN, masyarakat, komunitas dan media. Yang digandeng, Harian Sumatera Ekspres.
"MoU hari ini (kemarin) antara Polsri-Sucofindo, Polsri-PT Mitra Tambang Sejati, Polsri-Sumatera Ekspres, Polsri-CBN, Polsri-SMK Suak Tape dan lainnya," bebernya. Kata Ade, Polsri bangga dipercaya menjadi penyelenggara Peluncuran dan Diskusi Publik Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Sumsel dan Babel 2023.
Acara dibuka Sekda Sumsel Ir SA Supriyono, di Ballroom Wyndham OPI Hotel Palembang, kemarin. Direktur Polsri Dr Ing Ahmad Taqwa MT mengatakan, saat ini vokasi menjadi hal utama dalam menciptakan lulusan yang siap pakai dalam DUDI. Baik itu lulusan SMK maupun Politeknik.
Diakuinya, ada sejumlah permasalahan di lapangan. Misal, lemahnya koordinasi antara PTV dan stakeholder. “Melalui kegiatan ini diharapkan kemitraan bisa lebih erat dan serapan tenaga kerja menjadi lebih maksimal,” tuturnya.
Dua hari lalu telah digelar focus group discussion (FGD). Harapannya, Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Sumsel nantinya akan membentuk sebuah ekosistem. Yang mampu mengarahkan link and match lulusan PTV ke DUDI.
Ahmad Taqwa menambahkan, FGD tersebut juga menghasilkan terobosan baik untuk pendidikan vokasi di Sumsel dalam rangka menciptakan lulusan lebih siap pakai. Sekda Sumsel, Ir SA Supriono mengatakan, pengembangan pendidikan vokasi harus melihat kearifan lokal. Juga harus ada sinkronisasi antara pengguna dan pencari kerja.
"Kita harus mampu menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan lapangan kerja," sambungnya. Lulusan SMK harus diberikan kesempatan dalam menyiapkan lulusan sesuai kebutuhan DUDI.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, banyak generasi muda di Sumsel bisa mengembangkan karirnya melalui skill yang diperoleh dari sekolah vokasi maupun PTVa. “Pada akhirnya, mereka berkontribusi membangun Sumsel juga," tandasnya. (nni)