https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pasien RSUD dr HM Rabain Muara Enim Membludak

PASEIN: Kondisi pasien anak-anak dan balita di RSUD dr HM Rabain Muara Enim membeludak karena mengeluhkan terserang penyakit diare. Penyakit dengan suhu demam tinggi dan sering BAB, kemarin.--

MUARA ENIM - Pasien RSUD dr HM Rabain Muara Enim membludak. Kebanyakan pasien mengeluhkan terserang penyakit diare. Penyakit dengan suhu demam tinggi dan sering BAB kebanyakan menyerang balita dan anak-anak.

Pantauan koran ini, Senin (30/10), membeludaknya pasien balita dan anak-anak sudah terjadi beberapa pekan terakhir, bahkan saking banyaknya pasien membuat petugas RS dr HM Rabain kewalahan. Sebab hampir seluruh ruangan penuh sehingga memakai ruangan UGD dan lainnya.

Menurut Umi (21) warga Desa Sumakaja Makmur, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim, mengatakan anaknya bernama Askia berumur 1 tahun 8 bulan, sudah mengalami demam tinggi sekitar 2 hari dan lemas karena sering buang air besar (BAB). 

Setelah diperiksa di Puskesmas, lanjutnya, petugas langsung memberikan rujukan ke rumah sakit karena harus dirawat. Karena  khawatir dengan kondisi anaknya iapun langsung membawa ke rumah sakit takut kekurangan cairan.

"Sekarang kondisinya sudah mendingan sebab langsung diinpus. Kalau ketika masuk terlihat lemas sekali," ujar ibu muda ini. Ketika dikonfirmasi ke Plt Direktur dr HM Rabain Muara Enim, dr Ibnu Umar membenarkan jika beberapa pekan terakhir pasien diare dan lainnya ada peningkatan.

Bahkan pihaknya sampai menggunakan ruang IGD sebanya 15-20 tempat tidur untuk penanganan sementara sembari menunggu ada pasien yang pulang. Sebab pihaknya sudah membuka ruangan kelas II sebanyak 18 tempat tidur dan ruangan paviliun anak sebanyak 23 kamar serta ruangan TB eks Covid sebanyak 59 tempat tidur untuk penanganan para pasien. 

"Kita akan lihat situasi dan kondisi dilapangan, jika trendnya terus naik mungkin kita akan gunakan ruangan aula seperti penanganan Covid dahulu. Intinya kita tidak boleh menolak pasien, dan akan kita tangani secara maksimal. Doakan saja petugas kesehatannya selalu sehat," ujarnya.

Saat ini, lanjut dr Ibnu, untuk pasien yang sudah membaik kita langsung diperbolehkan pulang sehingga pasien yang masih di rawat ataupun baru masuk bisa menggantikannya. Dan diharapkan agar masyarakat menjaga kesehatan lingkungan dan menjaga pola makan anak, sehingga bisa terhindar dari diare. 

Sementara itu, Kadinkes Muara Enim dr Eni Zatila MkM, mengatakan bahwa untuk anak-anak dan balita yang terkena Diare pada tiga bulan  terakhir memang sedikit meningkat seperti pada bulan Juli sebanyak 487 orang, dan bulan Agustus stabil  482 orang. Namun pada bulan September meningkat hampir dua kali lipat yakni sebanyak 805 orang.

Dikatakan dr Eni, Penyebab Diare pada Anak bermacam-macam seperti Kebersihan diri dan sanitasi yang buruk, Alergi makanan, Keracunan makanan, Efek samping obat, Kondisi medis tertentu dan lain-lain. Untuk itu gejala Diare pada Anak yang harus diwaspadai sebab gejala diare pada anak tidak sebatas pada meningkatnya frekuensi BAB dan perubahan tekstur fesesnya yang menjadi lebih cair.

Lebih lanjut, anak juga bisa merasakan gejala lain seperti Mual dan muntah, Perut kembung, kram perut, nafsu makan berkurang, Demam, Mengalami gejala dehidrasi seperti mata cekung, mulut kering, tampak lesu, volume urin berkurang dan berwarna keruh, serta terus-menerus mengantuk.

Lanjut dr Eni, cara mengatasi Diare pada anak umumnya akan bergantung pada usia, dan kondisi kesehatan. Namun, ada cara sederhana yang bisa orangtua lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut, seperti Penuhi asupan cairannya, baik dengan ASI, kuah sup, maupun air mineral. 

Lalu, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan air, seperti buah-buahan. Berikan cairan oralit guna mencegah terjadinya dehidrasi dan berikan obat zinc. Jika kondisi anak tidak juga membaik atau justru semakin memburuk, jangan ragu untuk segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Untuk itu, pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar Diare.

"Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan. Pengobatan utama diare adalah mencegah dehidrasi," pungkasnya.(way)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan