Branding Kota Untuk Capai Tujuan
TALKSHOW : Para pakar pembangunan berbicara dalam talkshow infrastruktur, kemarin.-foto : Budiman/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Enam pakar pembangunan bicara pada Talkshow Insfrastruktur Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bertajuk “Kota Palembang sebagai Kota Metropolitan Dengan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan” di Hotel Novotel, kemarin (27/10). Acara ini masih salah satu rangkaian Forum Kepala Bappeda Kota se-Indonesia.
Ada Indra Maulana ST MT dari Badan Pengembangan Insfrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Hendra Yuldi ST MT dari Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VII, Ir Jhonny Rachman Dipl E Eng dari Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Sumatera V, Achmad Irwan Kusuma ST MT dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumsel, Elsa Putra Friandi ST MT dari Balai Besar Pelaksana Nasional V, serta Dr Ir Abdul Majid.
Indra Maulana ST MT mengatakan dalam pembangunan harus ada konsep. “Jadi sebuah kota atau kabupaten harus ada desain kota dan kabupaten. Selain itu diperlukan branding sebuah kota untuk mencapai tujuan itu semua,” tuturnya. Dia mencontohkan kota Palembang memiliki beberapa branding. Di antaranya adalah Palembang Emas, Peradaban Sriwijaya, Venesia Dari Timur, kota wisata air, Visit Musi 2008, dan The City The Culture And River Meet In Harmony.
Selain itu perlu pembangunan insfrastruktur, terutama jalan nasional. Termasuk pembangunan jumlah jembatan. Sejauh ini dinas tempatnya bekerja mencatat ada 486 jembatan di Sumsel. Kemudian pembangunan flyover, pembangunan perumahan penduduk harus mengacu tujuan arah kebijakan dan strategi. Dimana perlunya pengadaan rumah layak huni tertutama untuk kebutuhan masyarakat.
Hendra Yuldi mengatakan Palembang dibelah Sungai Musi yang memiliki banyak anak sungai. “Pada prinsipnya di Pulau Sumatera sering terjadi kebanjiran. Sama halnya kota-kota lain,” ujarnya. Bahkan tahun 2019 hingga tahun 2023, banjir terparah terjadi 2021. Dimana ada 1.932 titik banjir selama kurun waktu satu tahun tersebut. Karena itu ke depan perlu pemetaan serta rencana matang pembangunan agar Palembang bebas atau berkurang dari banjir.
Ir Jhonny Rachman Dipl E Eng menilai saat ini masih banyak warga miskin di Indonesia. Bahkan jumlahnya mencapai 4 persen masyarakat miskin ekstrim.
Di antaranya juga terdapat di Kota Palembang karena itu perlu pembenahan serta perhatian pemerintah agar masyarakat sejahtera. (iol/fad)