Sudah Diguyur Hujan, Karhutla Masih Ssja Ada di Kabupaten Ini. Ternyata Ini Penyebabnya !
Pengecekan kesehatan di posko satgas Karhutla. Foto : nisa/sumateraekspres.id--
OKI, SUMATERAEKSPRES.ID - Meskipun terjadi kebakaran huyan dan lahan (karhutla) di Kabupaten OKI, seperti di Desa Jungkal dan Pangkal Jerambah, namun titik api mulai berkurang.
Ini disebabkan oleh adanya hujan beberapa waktu lalu yang membantu mengatasi situasi tersebut.
Kepala Manggala Agni Daop XVII OKI, Edi Satriawan, menjelaskan bahwa kebakaran masih terjadi di wilayah tersebut karena sebagian lahan merupakan gambut.
"Meskipun jumlah karhutla berkurang, namun kondisi air juga berkurang," ujarnya pada Jumat (27/10).
Upaya pemadaman dilakukan oleh satgas darat, sedangkan waterbombing tidak lagi dilakukan.
BACA JUGA:Nongki Santai di Jakabaring, Ramadhan Tiba-Tiba Diserang 50 Pemuda Pakai Pedang dan Celurit
BACA JUGA:Lowongan Kerja di PT RAILINK untuk Posisi Supervisor IT Network & System &
Petugas darat tetap berjaga di lapangan sampai status bencana karhutla dicabut.
Sementara itu, Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin, melalui Kabid Logistik dan Penanggulangan Bencana, Udayani, mengungkapkan beri keteramgan.
Bahwa karhutla di OKI mulai berkurang seiring dengan adanya hujan beberapa hari sebelumnya. "Meskipun belum merata,"ujarnya.
Pada tanggal 26/10, terdapat 232 titik hotspot, tetapi perlu diingat bahwa tidak semua hotspot berujung pada titik api.
BACA JUGA:Rekor Lagi...Rekor Lagi...! Kali Ini Bang Dodo Bikin Catatan Ini Loh
BACA JUGA:Kurangnya Hal-hal Ini Bisa Membuatmu Gagal di Tes SKD CPNS 2023
Hujan diperkirakan akan datang pada bulan November, tetapi hujan yang lebih normal diharapkan baru terjadi pada Februari 2024.
"Semoga dalam satu hingga dua hari ke depan, hujan akan kembali datang dengan intensitas yang tinggi dan merata di seluruh wilayah OKI, sehingga upaya pemadaman oleh petugas dapat terbantu,"harapnya.
Selama ini, pihak berwenang juga telah membuka posko pengecekan kesehatan di posko utama untuk satgas darat.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan OKI, H Iwan Setiawan SKM MKes, menambahkan bahwa jumlah kasus ISPA pada tanggal 26/10 mencapai 105 kasus.
BACA JUGA:Si Merah Berpesta ! Inilah Deretan Para Pemainnya yang Mencetak 5 Gol
"Rinciannya adalah 6 kasus anak di bawah 1 tahun, 15 kasus anak usia 1-5 tahun, dan 84 kasus usia di atas 5 tahun,"jelasnya.
Dibandingkan dengan data pada Rabu (25/10), total kasus ISPA meningkat dari 68 menjadi 105 kasus.
Iwan Setiawan tetap mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar. (Nisa)