Raup Ratusan Juta Sekali Panen

Budidaya Bawang Merah

MURATARA - Budidaya bawang merah kini mulai banyak dilakukan warga Muratara. Komoditi unggulan ini memang sangat menjanjikan.  Budidaya tanaman ini bisa dikembangkan dengan lahan terbatas, tapi hasilnya bisa menembus jutaan rupiah.

Salah satunya seperti yang dilakukan Suryadi, anggota DPRD Muratara. Politisi dari PBB ini bersama warga Desa Sungai Jauh, Kecamatan Rawas Ulu, tengah mengembangkan budidaya bawang merah. Bersama koptan yang didominasi kaum hawa ini, Suryadi sudah melakukan panen bawang merah.

Saat ini, koptan Desa Sungai Jauh ini mulai populer pasca-panen bawang merah. ‘’Ada beberapa keuntungan dalam melakukan budidaya bawang merah. Seperti bisa dipanen dalam waktu singkat, mudah dikembangkan, mudah perawatan dan nilai jual sangat tinggi,’’ ujar Suryadi.

Menurutnya, jika warga punya kebun karet 10 hektare, bisa dibandingkan dengan 1/2 hektare lahan bawang merah, hasilnya malah justru lebih menjanjikan bawang merah. ‘’Ini kebun percontohan, saya memotivasi masyarakat agar membuka lahan tani bawang merah. Ini sangat menjanjikan, hasilnya bisa berlipat lipat,"kata Suyadi.

Menurutnya, bawang merah bisa dipanen dalam waktu 3 bulan. Jika bawang merah ditanam diatas lahan seluas ½ hektare mampu menghasilkan 15 ton bawang. Harga jual Rp30 ribu/kg." Tentu hasilnya lebih menjanjikan berkali kali lipat ketimbang kebun karet dan kelapa sawit," katanya.

Potensi budidaya bawang merah ini sangat positif. Tak salah jika dirinya selaku anggota DPRD Muratara mengajak masyarakat lain untuk menekuni bawang merah di wilayah Muratara. ‘’Kita ingin meningkatkan kesejahteraan petani,’’ ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Ade Meiri Siswi mengatakan,  2023 pemda Muratara akan memfokuskan kegiatan ketahanan pangan di empat komoditas unggulan. Keempatnya, bawang merah, cabai merah, padi dan jagung. ‘’Pengembangan program basis pertanian ini, salah satu bentuk suport pemda Muratara terhadap program GSMP besutan Gubernur Sumsel H Herman Deru,’’ jelasnya.

Dikatakannya,  program penguatan GSMP ini ditujukan untuk mengatasi dampak resesi ekonomi dan mengoptimalkan lahan telantar di Muratara agar lebih produktif. ‘’Kita juga akan membuat dua desa percontohan dan saat ini masih disurvei desa mana yang bisa memenuhi kriteria,’’ ujarnya.

Untuk kegiatan ini, lanjutnya, masih difokuskan di satu kecamatan yakni di Rawas Ulu. ‘’Di Kabupaten Muratara sendiri sudah berjalan yakni bawang merah, di 2023 kami punya target membuka 20 hektare lahan bawang merah,"katanya. (zul/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan