Donatur Viral Prank Donasi Muncul Lagi, Beri Klarifikasi Ini ke Panti Asuhan
MINTA MAAF: Donatur yang viral, Ray Wilson Imanuel, meminta maaf kepada pengurus Panti Asuhan dan Kaum Dhuafa Elnuza di Sekayu, atas miskomunikasi yang terjadi sehingga beritanya viral prank donasi. -foto: tomi kurniawan/sumeks-
SEKAYU –Viral prank donasi ke Panti Asuhan dan Kaum Duafa Elnuza di Kota Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), membuat pria berkacamata dalam foto itu datang lagi. Pihak dari Dinas Sosial (Dinsos) Muba pun turun tangan. Permasalahannya pun sudah berakhir damai.
Kabid Rehabilitasi Dinsos Muba Tugiman SPd MSi, menyambut baik pihak donatur viral itu telah memberikan klarifikasi. “Ke depan jika donatur yang akan menyalurkan bantuan, harus melalui Dinsos Muba. Agar tidak terjadi lagi miskomunikasi antara kedua belah pihak,” ucapnya.
Pengurus Panti Elnuza, Nung, membenarkan pihak donatur itu sudah mendatangi kembali pantinya guna melakukan klarifikasi. “Alhamdulillah berita yang sempat viral, orangnya (donatur) sudah datang mohon maaf atas kekeliruannya,” tuturnya.
Kardus-kardus Tango yang dipajang saat berfoto itu, lanjut Nunung, tidak diberikan karena sudah kedaluwarsa. “Katanya takut anak-anak sakit perut. Itu cuma numpang foto saja, karena Senin (23/10), sudah ngasih Macito 15 dus, yang expired-nya 4 Januari 2024,” bebernya.
Donatur yang viral dalam foto itu, ternyata Ray Wilson Imanuel, perwakilan Sales Area Musi Banyuasin PT Anta Boga Cemerlang. Dia menjelaskan, Senin sore (23/10) sudah memberi bantuan snack Macito sebanyak 15 karton.
Yang disesalkannya, saat pengambilan dokumentasi ada kesalahan, dan berkas penyerahan bantuan yang ditandatangani kurang. Sehingga dia datang lagi, Selasa pagi (24/10). “Saya sudah jelasin ke bu pengurus panti, hanya untuk mengambil (foto) dokumentasi ulang,” akunya.
Ray menduga, pengurus panti itu tidak fokus karena terburu-buru mau mengantar anak ke sekolah. “Kami kira pengurus yang lain sudah mengenali kami, yang datang pada Senin kemarin (sehingga terjadi miskomunikasi dan viral prank donasi),” tuturnya.
Terkait ada beberapa anak mau meminta wafer Tango yang dibawa Selasa pagi (24/10) itu, Ray mengaku tidak tahu dan tidak mendengarnya. Belasan karton Tango itu, kebetulan juga akan diantar ke tempat lain.
“Kalau tahu ada yang minta, maka akan kami kasih. Namun saat itu kami juga buru-buru mau ke tempat lain,” katanya. Raya membantah pula, bila ada kabar barang-barang yang diberikan ke panti asuhan adalan makanan yang sudah expired atau kedaluwarsa.
Namun kalau ada produk yang mendekati masa expired, dia tak menampiknya. Atas kesalahpahaman dengan Panti Asuhan dan Kaum Duafa Elnuza, Ray meminta maaf. ”Belajar dari kesalahpahaman ini, kami akan perbaiki SOP kembali. Kami memang rutin memberikan bantuan dari tim distributor, apabila hasil kinerja omzet baik,” jelasnya. (kur/air)