Pemeliharaan Kilang Dimulai, ESDM Minta Utamakan Aspek Keselamatan Kerja

TURN AROUND : Para pekerja PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) bersiap melakukan kegiatan Turn Around (TA) di unit-unit proses. Foto : IST--

PALEMBANG, SUMATERA EKSPRES - Guna meningkatkan keandalan dan efisiensi kilang minyak serta menjaga kontinuitas operasinya, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) rutin melakukan program yang dinamakan Turn Around (TA) di unit-unit proses.

Kegiatan Turn Around (TA) merupakan pemeliharaan besar secara rutin dan direncanakan secara matang di Kilang – Kilang KPI.

Hal ini salah satu upaya Perusahaan menjaga dan meningkatkan kehandalan Kilang, baik dari sisi Plant Availability Factor (PAF) maupun Operational Availability (OA) yang saat ini telah masuk standar 2nd Quartile (Q2) menurut benchmark Solomon.

Diketahui, saat ini dunia bisnis dan usaha dituntut mampu menghadapi persaingan pasar dengan mengutamakan penerapan standar internasional untuk sistem manajemen seperti manajemen keselamatan migas (MKP) maupun standar kesisteman lainnya.

BACA JUGA:Mengenal Kilang Pertamina Plaju, Kilang Minyak Tertua Berusia Lebih Dari Satu Abad

Perusahaan juga tak bisa mengabaikan tuntutan peraturan regulasi serta kesadaran masyarakat yang semakin ketat mengontrol kegiatan bisnis  perusahaan.

Tujuannya meningkatkan kinerja perusahaan dalam menghadapi tuntutan bisnis global yang berkembang sangat cepat, serta memperkecil dampak negatif kegiatan operasi.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Adityawarman mengimbau pelaksanaan Major Turn Around (TA) di Refinery Unit (RU) III Plaju dapat berjalan Zero Accident, On Time, On Budget dan On Quality.

“Hal ini sejalan dengan harapan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Mirza Mahendra,” tuturnya.

Taufik menyampaikan himbauan tersebut saat momen Grand Safety Talk di hadapan ribuan tenaga kerja yang akan melaksanakan pekerjaan Major TA RU III di Lapangan Aneka Komperta Plaju, Kamis (26/10).

“Pelaksanaan pekerjaan Major TA di RU III Plaju ini, kurang lebih memakan waktu hingga 40 hari ke depan, sehingga saya harap rekan–rekan sekalian dapat mengutamakan keselamatan kerja dan memegang teguh komitmen dalam mencapai target on time, on budget, on quality dan yang paling penting yaitu zero accident,” kata Taufik.

BACA JUGA:Lewat CIP, Kilang Pertamina Plaju Pantik Budaya Inovasi Pekerja

Dukung Visi PT KPI Menjadi Perusahaan Kelas Dunia

Sejalan dengan visi perusahaan menjadi World Class Refinery & Petrochemical Company, maka direksi dan manajemen menargetkan Kilang milik PT KPI dapat mencapai Top Quartile (Q1) di Tahun 2026, dengan target Operational Availability (OA) mencapai 96,7 persen.

“Oleh karenanya tahun ini, selain melaksanakan pemeliharaan atau overhaul, kami gelar 2 TA besar yaitu TA Kilang Cilacap yang telah selesai Maret lalu dan TA Kilang Plaju pada Oktober tahun ini,” kata Taufik.

Pelaksanaan TA ini, kata dia, membutuhkan kerja sama yang baik antar banyak pihak mulai dari manajemen kantor pusat, manajemen RU III Plaju, pekerja Pertamina, perusahaan kontraktor, serta dukungan para stakeholder, termasuk tim migas ESDM. "Sehingga pelaksanaan Major TA dapat terlaksana secara lancar, aman dan tuntas,” imbuh Taufik.

Taufik menekankan kepada seluruh tenaga kerja agar mematuhi seluruh peraturan yang berkaitan dengan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3), menerapkan HSSE Golden Rules (Patuh, Intervensi, Peduli), dan mematuhi aspek-aspek Corporate Life Saving Rules (CLSR) dalam bekerja.

“Mari kita bersama – sama berkomitmen untuk memastikan pemahaman dan implementasi HSSE agar selalu dalam kondisi aman dan selamat di Major TA RU III Plaju Tahun 2023 ini,” kata dia.

BACA JUGA:Komitmen Berkelanjutan, Kilang Pertamina Plaju Sabet Penghargaan Subroto 2023

Direktur Migas Kementerian ESDM, Dr Mirza Mahendra berpesan agar seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam Major TA ini senantiasa mematuhi budaya keselamatan migas terutama pada empat aspek, yakni keselamatan pekerja, keselamatan instalasi dan peralatan, keselamatan lingkungan dan keselamatan umum.

“Keselamatan pekerja adalah yang paling utama, apa yang kita lakukan jangan ada dampak terhadap lingkungan, dan apa yang kita lakukan tidak mengganggu masyarakat umum, sehingga kita jaga tetap kondusif,” ujar Mirza.

Ia berharap seluruh pekerja dapat berangkat dan kembali dengan selamat. “Insyaallah dengan budaya yang diterapkan, berangkat kesini dengan selamat, doa dari keluarga, kembali dengan selamat dengan membawa manfaat yang baik untuk keluarga,” sambung dia. (fad)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan