Siagakan 3 Mobil Crane dan 9 Truk

POTONG POHON: Petugas Dinas Perkimtan memotong pohon tumbang saat hujan beberapa waktu lalu, supaya bisa dievakuasi.-foto : kris/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Musim penghujan bakal berlangsung sekira November 2023 mendatang. Setelah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau, bukan berarti ancaman bencana usai. Seperti biasa di musim hujan, bencana banjir dan pohon roboh seringkali terjadi di Kota Palembang, terutama di jalan-jalan protokol. 

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel), Wandayantolis, mengatakan, BMKG memperkirakan wilayah Sumsel Bagian Barat akan mengalami musim penghujan lebih dulu pada akhir Oktober ini. Daerah itu yakni Kota Pagaralam, Kabupaten Empat Lawang, Musi Rawas, dan Kota Lubuk Linggau. 

"Tapi hujan merata sepenuhnya baru akan terjadi di Provinsi Sumsel pada pertengahan November nanti," ungkapnya, kemarin. 

Kepala Dinas Perkimtan Kota Palembang, Affan Prapanca Mahali, mengatakan, saat musim penghujan, ada beberapa bencana yang sering membayangi Kota Palembang, salah satunya pohon roboh.

Untuk menghadapi kondisi itu maka kami perlu menyiagakan armada dan satgas sebagai antisipasi. "Total armada yang kita siapkan sebanyak 3 mobil crane dan dump truck 9 unit yang akan bergerak setiap hari menyisiri wilayah kota melakukan kegiatan pemangkasan dahan-dahan pohon penghijauan," sampainya, kemarin. 

Ini untuk mengantisipasi pohon yang berpotensi roboh itu sehingga perlu dilakukan pemangkasan sambil tetap siaga SDM dan armada. "Pemangkasan pohon ke semua lokasi yang menjadi prioritas kami, terutama yang di jalan-jalan protokol kota dan kawasan jalan lintas kota," katanya. 

Dikatakan, pada pertengahan Oktober di Kota Palembang memang sudah mulai terjadi hujan, walaupun tidak merata dan dengan intensitas yang belum tinggi. Tapi pohon roboh pun sudah terjadi karena anging kencang beberapa waktu lalu, yaitu pohon roboh di depan Kantor UPTD BLKPPKT di Jl Residen Amaludin, RT 02, RW 01, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang. 

"Tim kita akan segera bertindak ketika ada pohon roboh dengan melakukan proses evakuasi," pungkasnya. Selain itu, seperti biasa Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang juga memprediksi akan ada banyak genangan air saat musim hujan dengan intensitas tinggi, setelah  kemarau panjang melanda. 

Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Drs Ratu Dewa MSi, meminta dinas terkait mengantisipasi potensi genangan baru di beberapa titik wilayah di 18 kecamatan yang ada. Diprediksi musim hujan akan masuk pada bulan November mendatang serentak dengan pasang air Sungai Musi. “Kita sudah menyiapkan segala kemungkinan dalam menghadapi musim hujan ini,” kata Ratu Dewa. 

Dikatakan, perlu sosialisasi tanggap banjir kepada warga hingga memetakan kawasan yang berpotensi terjadi genangan air. “Dalam waktu dekat kita akan mengumpulkan semua camat melakukan pemetaan kawasan yang rawan banjir,” ujarnya lagi. 

Ia juga menegaskan Pemkot Palembang melalui dinas terkait agar mencegah terjadinya banjir di musim hujan kali ini. Salah satunya melakukan pendalaman kolam retensi yang ada. "Pengerukan ini sebagai upaya mencegah banjir saat musim hujan nantinya. Pengerukan sedimen lumpur dan sampah dengan alat berat akan dilakukan secara masif,” jelasnya.

Musim hujan kali ini juga diprediksi disertai angin kencang, ini tentu juga berpotensi menumbangkan pohon tua yang banyak tersebar di jalan-jalan utama kota ini. “Bila perlu kita lakukan pula pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang agar tidak membahayakan penguna jalan atau pengendara,” pungkasnya. (tin/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan